Pengalaman I’tikaf di Taipei

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillah…

Pengalaman menarik bisa menikmati suasana Ramadhan di Taipei. Pengalaman yang tentu tidak akan saya dapatkan di negeri sendiri. Lebih menyenangkan kah ? Maka jawabannya, bahagia atau tidak bahagia, senang atau tidak senanga ada pada kelapangan hati menerima semua ktentuan-Nya. Jadi, saya cukup menikmati kehidupan ramadhan disini. Apalagi ditambah dengan makanan gratis selama 20 hari melakukan puasa di Taipei

Tepat memasuki hari ke-20 Ramadhan, aktivitas I’tikaf dimulai. Tempatnya di Taipei Cultural Mosque (Masjid Kecil). Masjid ini dimakmurkan oleh Jama’ah Tabligh dari Pakistan. Mereka sangat baik melayani para jama’ah disana. Baca lebih lanjut

Iklan

(Tadabbur Al-Qur’an) Al-Hasyr : 18-19

“Wahai orang-orang yang beriman. bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan…..

…Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik”

(Q.S. Al-Hasyr : 18-19)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillah…

Berharap pada Allah dengan penuh cita, seperti menikmati keindahan ruhani dan kelezatan jiwa yang tiada bandingannya. Allah dengan segala ketentuannya mengantarkan manusia-manusia menjemput dimensi takdir yang telah dia pilih sebelumnya. Setiap orang mempunyai waktu dan kesempatan yang sama untuk memilih jalan takdir hidup kita. Namun, kita memiliki energi yang berbeda untuk melangkah, kekuatan yang tidak sama untuk memilih sebuah keputusan, juga bekal keimanan yang bertingkat-tingkat untuk dijadikan sumber kebenaran.

Perbedaan energi dan kekuatan ini yang akan membuat hasil yang berbeda antar setiap insan. Orang yang menggunakan kadar keimanan melebihi yang lainnya, yang menggunakan kebersihan jiwa (ruh) melewati nafsunya, yang menggunakan kebeningan hatinya melompati rasa suka dan tak suka atas perintah-Nya akan memilih jalan terbaik dalam hidupnya. Jalan itu adalah jalan Taqwa. Sedangkan orang-orang yang tidak memiliki bekal keimanan yang cukup, serta dikelilingi oleh dorongan nafsu yang juga sepadan, membuatnya akan memilih jalan kehancuran. Jalan yang akan menghantarkan mereka menuju cahaya kegelapan. Neraka yang panas dengan air yang mendidih, asap yang hitam lagi menakutkan dan terasa sangat tidak menyenangkan (Al-wa’qiah 42-44). Itulah jalan fujur, jalan kesengsaraan.

Saudaraku…

Allah SWT, mengingatkan kepada kita untuk senantiasa memperbaharui Takwa, karena ia adalah sebaik-baiknya bekal untuk kampung akhirat kita. Bahkan, dalam Q.S. Al-Hasyr ini, Allah memfirmankannya sebanyak dua kali… “Bertakwalah kepada Allah… dan Bertakwalah kepada Allah” Pengulangan kata takwa ini menjadi pengingat kepada kita bahwa Takwa adalah bekal terbaik seorang mukmin dalam meniti hidupnya.. Baca lebih lanjut

(Tadabbur Al Qur’an) Al-Balad 17-18

“Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman, dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang…… Mereka adalah golongan kanan”(Q.S. Al-Balad 17-18)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillah…

Menjadi orang yang beriman adalah langkah yang tidak mudah. Berada diantara kehidupan dunia yang semakin jauh dari cahaya-Nya membuat kata iman ini menjadi sangat mahal harganya. Menjadi aneh, ketika seorang pemuda lebih sering mendengar murottal Al-Qur’an dibanding lagu-lagu jahiliyah yang diciptakan orang-orang yang ingin menghancurkan islam, terasa ganjil seorang pemuda yang lebih memilih untuk menjaga kemaluan dan pandangannya terhadap tayangan-tayangan porno dibanding dengan perilaku-perilaku tidak terpuji yang saat ini sedang menjamur. Baca lebih lanjut

Sebuah Harap

Rintik hujan membumi dalam kuasaNya..

Seraut langkah tertatih-tatih mengejar cintaNya..

Dan kelana-kelana langit menari di pelupuk jiwa..

Seakan berteriak keras tentang asaku..

Dan aku melangkah..

Mengiringi setiap nafas dengan ribuan harap

Semoga ini adalah nikmat dengan ridho-Mu..

Semoga cerita ini ada catatan-catatan dalam lawh mahfudz untuk menuju syurgaMu..

Kuala Lumpur, 2 September 2009

Beberapa jam menuju Taipei..