Tentang Cinta

Bismillah…

 

Seperti pelangi, cinta itu memberikan warna keindahan bagi langit
Laksana air, cinta itu memberikan kesegaran bagi raga yang dahaga
Selayaknya salju, cinta itu membawa nuansa putihnya menjadi pesona
Dan senada dengan musim semi, cinta itu adalah bung-bunga yang bermekaran
Ia Indah… Mempesona.. Bahagia.. dan Menghidupkan

 

Dan seperti itulah cinta berkata
Ia bertutur pada kepolosan rasa
Memaknai dalam selaksa kebeningan
dan mencahayakan meski ia digelapkan

 



Cinta dan segala dimensinya memberikan ruang-ruang bagi jiwa untuk meraba
Menekuri cerita-cerita hidup yang kadang tak masuk akal untuk ia pahami
Cukup dengan cinta.. semuanya menjadi sederhana Baca lebih lanjut

Iklan

Dalam Kepungan Arrahman..

Bismillah…

Arrahman membelah kesunyianku

Membenamkan hati pada kekerdilan terdalam..

Ahhh…

Sungguh Engkau begitu mulia

Begitu bercahaya untuk dilupakan

Apalagi ditiadakan..

Keagungan-Mu tak pernah lekang oleh waktu dan zaman

Selalu menari pada batas-batas nikmat yang tidak pernah ada habis-habisnya..

Aku menisbahkan resah..
Tawa..

Suka..

Cita..

Harap..

Cinta..

Semuanya kucoba untuk meletakkannya pada-Mu

Maka cukuplah Engkau saja..

Cukulah engkau saja ya Rabb….

Cukuplah engkau saja…

Taipei, 20 Oktober 2009

Dalam kepungan Arrahman di sore yang bisu..


~ Yusuf Al Bahi ~

Bangkitlah Wahai Ikhwah

Bismillah…

Berkali-kali meneteskan air mata setelah membaca ini..

Allah Akbar…
Kita siapkan diri menjadi lentera penerang dunia.. Mungkin tak bisa selayaknya murid-murid abu hanifah.. namun setidaknya kita punya tekad baja untuk “mendekati” mereka..

=====================================================

PRASYARAT

Pemahaman terhadap rasam tentang Abu Yusuf ini insyaallah akan lebih baik jika para pembaca tercinta terlebih dahulu membaca rasam kami yang berjudul “Menyalakan Lilin Bersama Raja’ ibn Haiwah”. Tulisan tersebut terdapat dalam arsip CATATAN FB beberapa waktu lalu, juga kami muatkan di laman http://www.fillah.co.cc

HadaanaLlaahu wa iyyakum ajma’iin. Baca lebih lanjut

(Puisi) Musim Gugur

Bismillah…

Musim gugur menemaniku
Melukiskan jejakku pada puing-puing waktu
Lalu berkelana menembus semua pekatku..

Winter, akan segera menyapaku
Ada desau resah bergelayut di kalbu
Ia mengganggu pertahanan asaku

Maka musim-musim-Mu
Hanyalah petikan dawai yang sebentar lagi akan beranjak..
Ia akan pergi menjauh atau mungkin akan duduk lagi disini..

Biarlah kurebahkan gundah pada dinginnya udara
Kutitipkan rindu pada gugurnya daun..
Kusampaikan salam pada desauan angin yang berbadai..
Dan kunisbahkan cinta pada Sang Pemilik Rasa..

Hingga nanti..
Ketika musim-musim-Mu kembali..
Ia akan bangga melihatku…
Karena dukanya…
Lukanya…
Cintanya…
Penantiannya…
Telah kumuarakan dalam harapku…


Taipei, 8 Oktober 2009
Di Musim Gugur yang Dingin..

~ Yusuf Al Bahi ~