Sudah lama rasanya tidak nulis yang ringan-ringan. Sedikit bercerita soal kesibukan yang semakin hari semakin membuatku tidak berbuat apa-apa..
lho koq bisa ?
Saya termasuk tipe yang tidak bagus dalam tekanan. Sudah diukur sebenarnya, agar beberapa amanah dan bebean bisa segera terkurangi.. tapi apa daya.. sepertinya, tidak bisa untuk dilakukan. Hidup adalah rangkaian amanah bagi seorang al akh.. tidak ada istilah futur.. tidak ada istilah lemah jika ingin memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya..
Bukan berarti seorang al akh “haram” hukumnya futur.. sebab mau dilarang atau tidak, kondisi itu selalu ada.. sunnatullah.. dan Rasulullah pun sudah mengingatkannya kepada kita.. Namun, poin penting disini adalah bagaimana kita bangkit dari keterpurukan dan memperbaiki segalanya agar lebih teratur. Asal jangan kelamaan futurnya.. biasanya kalau sudah kelamaan malah “lari” dari jama’ah.. di kasih tugas dadakan, langsung menolak.. dikasih amanah ini dan itu.. punya 1000 alasan… Padahal dakwah adalah kehidupan bagi seorang ikhwah.. lalu pantaskan kita disebut ikhwah jika pekerjaan-pekerjaan penting untuk pengembangan dakwah kedepan kita enggan untuk memikulnya..
Jadi ingat degan pesan seorang syaikh Tarbiyah.. yang sudah puluhan tahun bersama jalan ini..
“pikiran ana.. tubuh ana.. bahkan darah ana.. jika antum potong tangan ini.. niscaya Tarbiyah itu mengental di dalam jiwa…”
malu rasanya, jika setiap episode yang terlewati masih saja ada keluhan.. masih saja ada protes.. padahal begitu jauh, pengorbanan kita jika dibandingkan dengan mereka..
Well.. kembali ke cerita awal..
Tersebutlah, semalam, saya tidur lebih awal. Alhamdulillah, bisa mengembalikan waktu tidur seperti semula. Sudah hampir sebulan tidur jam 2 malam, kemudian bangun jam 4.30 atau menjelang jam 5 pagi. Rasanya hidup kurang teratur..karena biasanya saya kembali tidur sekitar jam 8 pagi.
Setelah menginap di hotel bersama rombongan Justice Voice dan Ust. Abu Syauqi yang mengisi Tabligh Akbar di Taiwan, pagi itu sekitar jam 11 saya tiba di Dorm. Sebelumnya, mencoba sarapan sushi dan Pocari Sweat di Taman National Taiwan University.. Hari itu, langit cerah.. matahari muncul kembali setelah 3 hari yang sukup menyiksa buatku.. padahal baru 10-11 derajat . Tubuh rasanya tidak mau diajak kompromi untuk menahan dinginnya udara…
Bangun sekitar pukul 4 pagi, kemudian membeli sahur di 7-11, toko 24 jam yang ada di NTUST. 2 botol youghurt sedang dan 2 buah sushi. Melahapnya dengan segera… Kemudian melaksanakan aktivitas seperti biasa..
Sekitar pukul 6.30 tidur kembali. Mungkin disini kesalahan saya.. seharusnya menyelesaikan tugas yang sudah mulai menumpuk.. namuan rasa malas lebih besar rupanya..
Bangun jam 9 pagi.. Kepala terasa agak berat..
Mandi pake air hangat.. tapi tubuh rasanya beda ya.. biasanya segar, kali ini malah kedinginan.. suhu yang sudah mulai naik, tidak cukup membuatku hangat, berjemur sebentar di tengah lapangan NTUST, juga percuma..
3 jam, kelas reliability terlewati dengan amat sangat tersiksa..
Sakit Kepala.. Mata tidak mau kompromi.. Rasanya sangat menyiksa, karena tidak bisa memahmi penjelasan Prof. Cherng dengan baik.. sedihnya.. biasanya saya selalu antusias dengan kelas ini…
Setelah melewati kelas dengan sakit kepala tadi, saya kembali ke dorm, sebelum kelas ke dua pukul 2.30 siang. Teringat kembali penyakit sakit kepala seperti ini yang sering datang ketika Istrahat amburadur (kurang tidur 2 hari) dan banyaknya masalah yang biasanya saya pikirkan. Pokoknya, saya akan migrain kalo lagi stress dan kurang tidur.
Selama S2, tantangannya memang sangat beda dengan S1. Rasanya sulit sekali mendapatkan waktu yang tenang untuk rileks. Agenda ke Masjid sekitar Maghrib-Isya agak berantakan, gara-gara kurang tahan terhadap udara dingin selama bersepeda.
Waktu SMA dulu, saya sering ngalamin sakit kepala yang luar biasa. Bahkan pengen sekali potong nih kepala saking ga kuatnya.. Sempat ke dokter.. namun Alhamdulillah, sudah jarang semasa S1. walau kadang-kadang migrain sering kambuh.. Biasanya tempurung kepala berat sekali. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa diri yang terlalu banyak ini…
Kelas Behavior of Reinforced Concrete pun masih dilalui dengan sakit kepala.. 45 menit awal cukup bisa mengikuti.. namun setengah bagian berikutnya.. kepala rasanya sangat berat… Selama 2 jam sudah ku coba untuk Istrahat sebelum kelas. Alhamdulillah, berakhir juga kelas ini.. Setelah maghrib tentunya… karena di musim dingin, waktu maghrib lebih cepat.. sedangkan waktu subuh lebih lama..
Sholat, makan (sushi lagi), beli makanan vege, mencoba makan pelan-pelan.. Isya, kemudian tidur lagi…
Alhamdulillah, ketika bangun sekitar jam 9 malam, karena di telepon teman se kelas untuk The Green Concrete, ada yang ngirimin saya makanan. PR pun diselesaikan oleh tema lab, karena ini adalah tugas kelompok. Saya mengirimkan beberapa data yang perlu ditambahkan, dan memberitahukan kondisiku. Syukurlah.. Lin dan Syuen memang baik sekali.. mereka yang akan menyelesaikan tugas ini.
Waaaaah.. senangnya.. ternyata kiriman makanan ini adalah dari Pa Hendro Nurhadi, Ph.D.. Beliau baru saja dinyatakan berhasil meraih gelar Ph.D setelah ujian oral defense siang tadi. Saya diajak makan-makan di Taipei Main Station, namun ga bisa ikut karena kondisi tubuh yang tidak memungkinkan…
Dan ternyata… makanan kiriman ini, isinya PECEL LELE… huaaaaaa…
Sambelnya itu lho.. khas banget dengan rasa Indonesia..
Melahap dengan cepat.. setelah itu, sakit kepala sembuh..
Sekian,
Terima kasih yang sudah membaca..
Jazakallah khair untuk pa Hendro Nurhadi, Ph.D.. masya Allah.. semoga kecipratan Doctor nya segera… AMiiiiiiiiiiiiiiiin…
Taipei, 23 Desember 2009
~ Yusuf Al Bahi ~
Salam kenal untuk sahabatku