Kembali Fokus

Bismillah..

Ada sebuah perbedaan mendasar ketika di akhir studi S1 dan menjelang akhir tahun pertama S2. ada seseuatu yang terasa berbeda dalam pola belajar dan semangat studi yang biasanya mewarnai hidup saya. Baru dipetakan lagi pagi ini, setelah menemukan lagi gambar peta hidup yang kurancang 3 tahun lalu, setelah membaca bukunya Prof. Dr. Marwah Daud.

Ada sekitar 8 targetan di tahun 2009. ALhamdulillah, hampir 100% bisa terpenuhi. Kemudian, kembali kulihat di tahun 2010. Masya Allah, masih banyak rupanya yang harus saya kejar. Alhamdulillah, satu mimpi selangkah lagi akan jadi nyata.. semoga benar-benar terjadi.

Semua tentu akan terpulang kepada PROSES. Hasil adalah efek dari Proses. Jika belum sempurna hasilnya, mungkin perlu ada perbaikan proses.

Berjuang kawan..
“Kita ini orang kecil.. jika tak berjuang keras mengalahkan kehidupan.. maka kehidupan yang akan mengalahkanmu..”
Jika banyak orang mudah mendapatkan sesuatu, dan tidak perlu banyak berusaha untuk mengejarnya. Namun bagi saya, terlahir dan kesederhanaan adalah cambuk untuk membuat kesempurnaan. Baca lebih lanjut

Iklan

Akhirnya…

Bismillah…

Pada akhirnya, ketika semua titik tak mampu menjadi garis. Semua hitam tak mampu menjadi putih. Maka yang tersisa hanya do’a yang tertuju bagi-Nya..

“Berikanlah kesabaran… sekokoh mentari.. secerah pelangi.. dan seindah sang angsa putih.. Biar jiwa kuat.. hati melapang.. dan langkah ikhlas hanya pada-Mu..” Baca lebih lanjut

Jangan Terlalu Banyak Berharap

Bismillah…

Pernahkah anda mengagumi sosok orang-orang di dekatmu ? berbagai alasan dan sebab mungkin saja hadir sehingga ia dijadikan sosok teladan yang patut untuk anda ikuti. Bisa saja karena kejujurannya, prestasinya, kesholehannya, kebaikannya, kekayaannya, atau banyak alasan yang akhirnya membuat anda meletakkan rasa hormat dan takjub kepada mereka. Sosok-sosok itu kadang hadir sebagai penyemangat dari cerita mereka, dialog-dialog mereka, atau bahkan hanya sekedar tindakan nyata yang langsung kita saksikan dengan mata kepala. Orang-orang yang memilki kekuatan karakter adalah orang-orang hebat yang sangat kuat pengaruhnya bagi lingkungan.

Sejatinya, ada satu sisi yang tak boleh kita lepaskan dari mereka. Mereka hanyalah MANUSIA BIASA. Manusia dengan segala potensinya, kelebihannya, kekuatannya, tentu memiliki keterbatasan. Untuk itu, merasakan bahwa diri kita memiliki keterbatasan adalah salah satu upaya agar kesombongan tak menjadi pakaian kita. Karena sunnatullah sebagai manusia pulalah kita perlu lebih dalam memahami setiap karakter orang-orang yang kita anggap sebagai panutan.

Terkadang, kita pernah kecewa dengan seseorang karena EKSPEKTASI yang berlebihan terhadapnya. Kita menganggap dia mengerti tentang Al Qur’an dan Hadits, namun ada beberapa hal kecil yang kita angga dia tak sejalan dengan pemahamannya. Atau kita mengenal mereka sebagai sosok penggerak yang jarang merasa lemah, namun suatu saat mereka seakan tak peduli sama sekali dengan suara-suara kita untuk perubahan. Begitulah, semakin tinggi ekspektasimu terhadap manusia, apalagi mengharap mereka sesempurna malaikat, seputih kapas, semulia sang nabi, maka kekecewaan akan terus terendap dalam ruang fikirmu. Baca lebih lanjut

Sekarang dan Selamanya..

Bismillah…

Kukirimkan sebait sajak untuk-Nya

Ketika diamku tak lagi berhasil membuatku tenang

Dan senyumku tak lagi membuatku bening..

Harap-harapku masih kuat memendar hingga tubuh lunglai karena tak mampu menahannya..

Sekarang dan selamanya, aku merasa Tuhan memang selalu menjadi akhir dari setiap keresahan… Labuhan rindu atas semua asa yang menggantung di sungai-sungai cita..

Masih kutitipkan semua resah ini pada-Mu

Meski kutahu, harapku menipis.. langkahku gemetar..

Masih kutuliskan semua gelapku menuju terang-Mu

Walau kutahu, jiwaku mengabur.. Getaranku taklagi menghentak..

Baca lebih lanjut