Tentangnya

Bismillah…

Setiap orang punya cerita tentangnya, tentang kasihnya, tentang lembut senyumya, tentang cintanya, dan semua tentang keindahan akan melekat padanya. Entah seribu kata telah terurai, sejuta pesona telah kau ucapkan, semua keagungannya takkan pernah teruraikan secara sempurna. Dialah.. “mama..”

Walau engkau marah, walau engkau bosan, walau engkau dendam, bahkan semua kemarahan telah memuncak kepadamu, beliau takkan pernah sejuruspun memikirkan tentang kebencian, sejenakpun tak mau meletakkan keengganan untuk membencimu, sebab yang beliau tahu, tak ada benci dalam cinta.. tak ada kemarahan dalam kasih sayang, tak ada keletihan ketika berkorban.. Dialah yang senantiasa merasa, bahwa cinta itu selalu mengabadi, bahwa benih-benih penjagaan itu harus senantiasa tersemai, dialah yang mengajarkan kepada kita semua makna kelembutan sebelum dunia mewarnai kita.. Dialah “mama..”

Dan bila kita jengkel, kita kecewa, kita merasa kalah, dia selalu ada bersama senyum lembutnya.. Menasehati ketika kita salah, meluruskan ketika langkah kita bengkok, membenarkan ketika kita khilaf, bahkan rela melakukan apapun, asal cintanya senantiasa bahagia. Dialah “mama..”

Kenangan yang menyimpan semua memori tentangnya.. tentang tangisnya ketika sakit mulai menjangkiti kita, ketika tangisan-tangisan kecil kita pecah ditengah malam, ketika baju seragam yang kotor kemudian dicuci bersama keringatnya, ketika beliau dimarahi karena kenakalan kita, ketika belum banyak kebahagiaan yang bisa ia beri untuk kita.. semua tangisnya adalah tangis cinta… Tangis cinta yang mengabadikan rasa kita untuk senantiasa lekat untuknya.. Dialah “mama..”

Dan ketika kehidupan menuntutnya untuk terus bertahan.. Kehidupan menuntutnya untuk tetap tegar.. kehidupan menyuruhnya untuk tetap terjaga.. Tahukah kita bahwa semua kehidupan itu selalu bersumber karena kecintaan beliau kepada kita.. Nafas hidupnya, bahagianya, bencinya, kekuatannya, keberaniannya, semua hadir hanya untuk kita… Dialah yang rela meminjam uang untuk keberlangsungan sekolah anaknya, dialah yang rela membawa malu didepan banyak orang demi sukses anaknya, dialah yang tak pernah merasa kalah untuk menumbuhkan kita, meski langkah kita kadang membuatnya merasa kecewa.. Dialah “mama..”

Bila cinta, rasa kasih, semua kesuksesaan saat ini masih belum kita akui karenanya.. Maka seseungguhnya kita telah menodai sebuah keagungan yang bersumber dari Sang Maha Pencipta. Betapa Yang Maha Rahim, telah mengirimkan kita seorang pahlawan sejati yang terus berjuang untuk kita, tak pernah kenal lelah mengirim do’a untuk kita, tak pernah letih untuk menumbuhkan harap bagi kita, bahkan tak pernah berpikir untuk menyusahkan kita.. Dialah “mama..”

Berikan penghormatan terbaik kepadanya.. Kepada kerja kerasnya.. Kepada sopan santunnya.. Kepada ilmu kehidupan yang diajarkan.. Kepada tangis-tangisnya yang mulai pecah saat kehidupan tak berkompromi dengannya.. Tentang pengorbanan-pengorbanannya untuk kita… Tentang semuanya…

Tanyakan pada hatimu.. Tentang pengorbananmu padanya.. tentang cintamu padanya.. Tentang perhatianmu padanya.. Tentang kasihmu padanya.. Sudahkah setara ? sudahkah sekata ? sudahkah serasa..?

Pada akhirnya.. Sang Manusia Mulia pernah berkata..

“Kita takkan pernah bisa membalas semua jasanya..”

Dialah “mama..”

yang sampai kapanpun, keagungannya akan tetap mengabadi.. Semoga keabadian cintanya kepada kita membawanya kepada tempat yang abadi.. Tempat yang kita rindukan untuk bisa duduk bersama..

Di syurga-Nya.. Di bawah sinaran mentari paling hangat yang pernah dirasa…

Taipei, 22 Mei 2010

Untuk semua Ibu dimanapun… Special for my mother…

~ Yusuf Al Bahi ~

Picture is taken from google

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s