Yang Tertinggal

Bismillah..

Seperti sayap-sayap patah yang berhambur bersama senja bisu, disetiap kalimat yang terlontar, selalu saja tersimpan senyum indah sang merak. Engkau berdiri anggun disana, dibatas-batas waktu yang sudah tak mungkin untuk dikembalikan. Dan semua tentang keindahan seperti telah habis untuk dirangkumkan. Beningnya air, sucinya putih, damainya telaga hijau, dan sinar keemasan mentari dikala pagi telah kau ambil semuanya. Hingga tetes-tetes yang tertinggal seperti tak mampu untuk sekedar dirasa.

Dan pada setiap titipan hikayat tentang warna, maka kepunyaanmu adalah yang terindah. Meski semua cerita telah berlalu, bahkan dalam hitungan yang sangat panjang, semuanya masih tergambar jelas pada jejak-jejak di pasir pantai itu. Mungkin mimpi masih membelai, tawa masih terlerai, dan nyanyian serta pusis masih tercipta. Hanya saja, semua yang berlalu seperti terkalahkan oleh getaran-getaran yang merambat darimu. Apakah ini yang selalu dituju oleh para pengembara ? Tempat yang mampu membahagiakan rasa, menentramkan hati, dan mampu memberikan ruang bagi logika untuk berargumen. Atau ini hanya bagian dari garis-garis emas yang terangkai untuk menghasilkan sebuah karya yang mengabadi ? Ahh… dimanakah semuanya ? dimanakah semua kekuatan yang telah terkumpulkan ketika sore itu bumi seperti terbelah dua. Jiwa seperti melayang diangkasa, dan senja seperti tak mau tahu. Dimanakah semua kenangan tentang itu ?

Dan perjalanan ini masih terus melaju, semua yang tertinggal selalu akan tersimpan di bilik hati siapapun. Meski kelak, entah semua yang pernah diurai mampu dikumpulkan, kembara ini harus terus diretas. Ketika langit biru mampu dirasai keindahanya, ketika awan putih mampu kokoh berdiri di singgasananya, berharap titian jejak itu akan terus berarah pada tempat yang semestinya.

Saat ini, ketika kenyataan masih menjadi fatamorgana, akan kubiarkan pandangan sang pengembara melaju ditengah badai. Entah ia akan mampu bertahan, entah ia akan jatuh, langkah kakinya harus kokoh bergerak. Dan ketika semua cerita yang terangkum mulai menemukan titik temunya, biarkanlah cerita tentang merak, tentang putih, tentang telaga dan sang pelangi yang turun setelah hujan, menjadi kenangan terindah yang tersimpan di album kehidupan. Satu yang pasti, jejak pengembara itu akan selalu menempatkan kisahnya sebagai pelajaran rasa yang paling berharga.

Taipei, 21 Juli 2010

~ Yusuf Al Bahi ~

Figure is taken from google

Iklan

Satu komentar di “Yang Tertinggal

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s