Bismillah..
Tubuhku masih sedikit lelah ketika baru saja menyelesaikan sholat Isya. Sudah pukul 01.10 dini hari ketika kulirik komputer lab-ku bersama tumpukan bahan riset, makanan ringan dan makanan buka yang belum habis hingga kini. 3 jam tadi me-review numerical simulation untuk kelanjutan riset thesis-ku bersama Erma, teman sesama Indonesia yang mengikuti program Dual Degree disini, Dr. Chen dan Cyuen, membuatku tidak sempat menyelesaikan makanan buka. Meski case-nya adalah Impact Echo, namun keseluruhan proses diskusi ini memberikan banyak solusi terkait dengan simulasiku yang masih terus gagal selama sebulan ini. Sempat kepikiran untuk menghentikan saja proses simulasi ini dan mengerjakan lab investigation saja (tanpa perlu ada simulasi) atau langsung melakukan signal processing dari data-data riset sebelumnya di lab kami. Namun kucoba bersabar dan terus melanjutkan proses simulasi ini.
Ada 3 tahap utama dalam penyelesaian riset thesis ini, dan sampai sekarang saya pribadi masih sering menemukan kendala untuk menyelesaikan tahap demi tahap. Merasa masih kurang sekali ilmu untuk mendukung semua proses riset ini. Tahap pertama adalah Numerical Simulation, menggunakan LS DYNA, beberapa referensi dijadikan acuan untuk membuat pemodelan. Kemudian akan dilanjutkan dengan Laboratorium Investigation. Hasil keduanya akan dibandingkan setelah melalui tahap terakhir yaitu Signal Processing. Saat ini saya baru saja memasuki tahap numerical simulation alias baru memasuki tahap awal. Masih akan mencari frekuensi yang tepat untuk pengujian lab serta mempelajari penggunaan visual signal untuk tahap terakhir.
sehabis lab group discussion jam 10 malam tadi, kulanjutkan untuk melakukan numerical simulation lagi. Hasilnya, Alhamdulillah sudah lebih baik dari sebelumnya. Beberapa kesalahan proses pemodelan, meshing, hingga proses solution yang kutemukan di awal-awal simulasi mulai menunjukkan titik terangnya. Meski error-nya masih cukup tinggi (4%-an).
Setelah 15 kali nge-run simulasiku, iseng-iseng kubuka lagi video Danang Ambar Prabowo yang dulu jadi penyemangat ketika menyelesaikan studi S1. Subhanallah… Tiba-tiba teringat lagi peta hidup yang sudah ku susun 2 tahun lalu. Ku buka lagi peta hidup tersebut, dan melihat target-targetan tahun ini. Alhamdulillah.. Semangat itu kembali menguat. Tidak boleh lengah, harus bersabar, masih banyak yang punya kesulitan melebihi saya. Teringat beberapa kisah teman-teman disini tentang Thesis mereka. Ada yang harus memperpanjang masa kuliah mereka hingga 6 bulan, bahkan 1 tahun, meski beasiswa sudah tak ada lagi, ada yang terkendala dengan Prof. yang sangat perfect tapi tidak banyak membantu, ada juga yang gagal berulang-ulang kali dengan objek penelitian mereka. Semua cerita-cerita itu tetap kuingat sebagai pelajaran berharga, bahwa meraih mimpi itu tidak mudah. Meretas impian itu bukanlah hal yang gampang. Dan MENYERAH, tidak pernah ada dalam kamus mereka.
Mari nikmati video penyemangat ini, songsong hari esok lebih baik.
Taipei 7 September 2010
~ Yusuf Al Bahi ~
keren…siip….