The Story of Thesis(3) — Hasil “Kuliah” Singkat Via Facebook

Bismillah…

Sesuatu yang tak pernah saya sangka dan saya mempercayainya sebagai rahasia Allah adalah keterikatan riset Thesis saya dengan pembimbing S1 saya, bapak Sri Atmaja., PhD. Walau tentu saja, masih agak berbeda (mungkin jauh bedanya). Kesamaannya terdapat pada beberapa konsep dasar riset saya berkaitan dengan penelitian beliau karena sama-sama menggunakan metode NDT untuk diaplikasikan di civil structures.

Saya cukup surprise karena mengira ketika masuk lab material concrete technology Taiwan Techology, saya akan berjibaku dengan tema-tema alternative material untuk substitusi semen seperti menggunakan slag, fly ash dan kawan-kawannya. Ternyata, bidang-bidang riset seperti ini sudah cukup lewat masanya disini. Jadilah saya di arahkan risetnya ke Non Destructive Test (NDT). ITU SAJA… selebihnya, Prof. saya membiarkan saya bebas berekspresi.. Alhasil, sampe sekarang saya masih sulit memprediksi apakah riset ini akan kelar dengan sisa waktu 9 bulan ? Jika saya tak bisa menyelesaikannya, tamatlah riwayat saya, karena jatah beasiswa HANYA 2 TAHUN.. Teman lab saya, Bo tsu CHen., PhD. hanya tersenyum dan mengatakan.. “You should take your PhD here if you want to finish your research..”

This is the ultrasonic testing

weleh.. Jadikan ini sebagai tantangan saja.. toh ada Allah.. gagal dan berhasil nya saya tergantung pada Usaha, Do’a dan sudah pasti yang paling mutlak yaitu atas kehendak-Nya. Mudah2an ini modal bagus untuk belajar sebelum lanjut PhD.. Amiin.. Baca lebih lanjut

Iklan

Dalam Dekapan Ukhuwah

Bismillah…

 

Akhina.. mendalami agungnya cerita para sahabat yang terlingkar dalam dekapan ukhuwah, membuatku banyak menerawang semua kisah yang mungkin sangat tak berbekas dibanding mereka..

Hanya saja, cerita-cerita sederhana itu, seperti menjadi kenangan-kenangan yang akan selalu membuat saya berkata ke dalam diri.. “bahwa dalam dekapan ukhuwah, kutemukan jalan cinta untuk Yang Maha Cinta..” Sejatinya, ia bukan hanya sekedar membuatku lapang dalam sempit, atau merasa sangat antusias meski lelah, lebih dari itu semua, dalam dekapan ukhuwah mengajarkan kepadaku untuk lebih memahami bahwa persaudaraan yang kokoh berdiri adalah jawaban dari setiap pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita.. “Akankah kita mampu bertahan ?”…

Dalam dekapan ukhuwah akhina… Kudo’akan kita masih Istiqomah, kita tak mau kalah untuk berkeringat, kita tak mau resah untuk sebuah pekerjaan yang terasa berat..

Dalam dekapan ukhuwah akhina.. Kutitipkan semua kekuatan yang mungkin aku punya dan kau tak punya, agar ia terbang bersama, kemudian kita mampu saling bertukar semangat…

Dalam dekapan ukhuwah akhina.. Kukirimkan setumpuk harap yang sederhana, namun berharap ia mampu saling menguati, kalimat sederhana ini hanyalah catatan-catatan bagi cerita perjalanan kita yang tak banyak diketahui orang selain diri kita, Allah dan orang-orang yang ikhlas bersama-Nya..

Dalam dekapan ukhuwah akhina… Kutanamkan ikhlas sebagai pedoman, kusemai iman sebagai kekuatan, dan kusuburkan keyakinan sebagai jawaban dari setiap persoalan.. Seperti hamparan kisah Hajar dengan keyakinannya pada Allah, seperti tumpukan rasa yakin Yunus as dalam do’a-do’a penuh penghambaannya.. Semuanya akhina, ikhlas, iman, dan keyakinan yang kokoh mengakar dalam diri kita yang akan membuat kita memahami kenapa Sayyid Qutb tersenyum tenang menjelang syahid, kenapa Yusuf Qardhawi dengan tenang melanjutkan syuro ketika masih dalam keadaan lapar, atau ketika para pendahulu dakwah ini berlelah-lelah untuk sekedar menyampaikan kalimat-kalimat tausyiah bagi para pejuang yang haus akan cinta-Nya.. Baca lebih lanjut