Bismillah…
Dalam lakuku yang tak seindah kata
Juga amalku yang tak sebersih senja
Layakkah aku untuk sekedar menulis asa dalam larian cita ?
Hingga kalaupun, aku masih merasa
Bahwa diri ini sungguh tak pernah layak untuk sekedar berkaca pada purnama
Masihkan sedikit kemungkinan akan selalu ada dan tersedia ?
Baiklah..
Mungkin memang sudah saatnya aku kirimkan kata terindah untuk-Nya, pada Sang Maha Pencipta
Biar DIA saja yang mengatur..
Karena selalu kuyakini, bahwa dari-Nya, tentulah selalu bijaksana..
Jika terus ku mengukur batas, sampai dimana diri ini mampu melangkah
Maka ke-engahan yang akan selalu menjadi jawabannya…
Untuk itu… Ku petik ia yang bernama “Yakin” dan ku semai ia yang bernama “Harap”
Karena dengan mereka, aku mampu mengejar…
Mengejar semua yang tertinggal…
Mungkinkah semua harap menjadi nyata ?
Taipei, 22 Desember 2010
– di ujung sebuah do’a –
~ Yusuf Al Bahi ~