Bismillah…
Kali ini, saya lagi tidak punya ide nulis yang serius-serius, jadi mending nulis yang santai-santai, alias pengen cerita apa yang terjadi 2 tahunan terakhir.
Pengalaman presentasi di conference, pertama kali terjadi ketika bulan November 2008, di tahun ke-3 studi S1 saya. Waktu itu, paper saya berjudul “Characteristic of The Soil Strength Surrounding Lime-Column” di terima untuk di presentasikan di Seminar Nasional Sains dan Teknologi-Lampung. Setelah menjelang kelulusan S1 dan beberapa bulan studi disini, baru paham, kalo konferensi-konferensi nasional seperti ini terkesan sangat mudah untuk ditembus dan terkadang tidak well-organized. Pengalaman pertama kali oral presentation soal hasil riset saya memang sangat berkesan, walau hanya berskala nasional. Seterusnya, 1 paper lagi berhasil di publish di Konferensi Nasional teknik Sipil, UPH, dengan bidang riset yang hampir sama, setelah sebelumnya, saya pernah menerbitkan 1 paper di Jurnal Semesta Teknika UMY. Paper inilah, kali pertama saya belajar bagaimana menulis scientific writing dalam bahasa nggris. jangan ditanya prosesnya, merasa sangat-sangat kurang kemampuan menulisnya, modalnya ya HANYA SEMANGAT 😀
Menjelang keberangkatan saya ke Taipei, 2 September 2009. Hasil riset TA S1 saya dengan judul “Backcalculation Analysis on Falling Weight Deflection Data for Elastic Modulus Measurement on Pavement Structure” di terima di International Conference on Civil Engineering-Makassar. Sayangnya, ketika saya berencana untuk hadir sebagai presentator di bulan Maret 2010, kendala kondisi kuliah dan waktu membuatku tidak bisa hadir. Akhirnya, paper tersebut saya coba submit ke GEOTROPIKA 2010 di Malaysia. Alhamdulillah, juga accepted without correction, namun (lagi-lagi), kendala waktu dan biaya (kali ini ditambah biaya, karena waktu itu saya tidak well prepared tuk dana, dll), saya BATAL berangkat. Akhirnya, paper ini saya submit ke The Second Annual Indonesian Scholar Conference in Taiwan (ASICT) yang diadain oleh FORMMIT. Mudah-mudahan saja keterima 😀
Setelah melakukan riset lebih-kurang 6 bulan untuk persiapan Thesis. Akhirnya paper pertama selama studi S2 disini terbit juga, walau hanya menjadi co-author, karena hanya bantu-bantu pengujian di Lab. Agak kaget juga waktu tahu telah publish di Internet. Paper dengan judul “UPV-Oriented Relationships of Engineering Properties and Void Ratios in Normal Concrete” di presentasikan di The 10th National Conference on Structural Engineering, Kaohsiung-Taiwan. Inipun aku tahu telah terbit setelah conference-nya berakhir, walau sebelumnya sudah dikasih tahu, sedang prepare buat paper di Kaohsiung.
Iseng-iseng, data-data riset senior lab saya soal evaluasi Epoxy resin saya gunakan sebagai data simulasi tuk preliminary thesis saya. Datanya yang cukup banyak, karena membagi 3 jenis mix proportion epoxy resin dan 5 perbedaan waktu curing, membuat hasil simulasi saya ini bisa dikembangkan menjadi beberapa bagian untuk ditulis di paper yang berbeda-beda. Alhasil, keinginan saya untuk publish kembali hadir. Sebenarnya dari dulu suka nulis paper, tapi kalo sedang malas, tidak pernah dikerjakan 😦
Setelah browsing sana-sini, conference adalah yang paling memungkinkan untuk dijadikan sebagai tempat publikasi hasil simulasi (iseng-iseng) ini. Alasannya sederhana. Karena paper tuk conference ga perlu panjang-panjang (biasanya dibatasi 5-6 pages, tapi tergantung conference-nya juga, kualitasnya bagus atau ga). Intenational Conference on Technological Advancements in Civil Engineering (ICTACE, 19-20 Februari 2011) di Hyderabad India adalah tujuanku. Setelah ngejar deadline yang tinggal 3 hari, finally, saya menyelesaikan paper 5 halaman, dan langsung di submit dulu tanpa ngedit. Alhasil, pas di baca lagi, banyak sekali kejanggalan :P. Untungnya, malam ini, acceptance letter nya datang juga. Accepted dengan beberapa minor koreksi , terutama dibagian abstrak . Sekarang juga sedang menunggu pengumuman International Building and Infrastructure Technology Conference di PENANG-Malaysia tuk bulan juni 2011. Serta sedang mempersiapkan paper tuk The 13th International Conference on Civil, Structural and Environmental Engineering Computing di Yunani, September 2011.
Lalu, tahukah anda apa kendala paling besar kalo sudah ngikut conference gini ?
Tentu saja, masalahnya adalah DANA 😦
Biaya conference, rata-rata 3-5 Juta Rupiah (sekitar 10-17rb NT). Belum tiket pesawat, dll. That’s why, mending nulis buat jurnal (meski tetap bayar, paling ga, kita ga perlu kepikiran buat jalan-jalan kesana :lol:). Tentu saja yang paling menyesakkan kalau sudah diterima gini adalah TIDAK BISA KESANA. Padahal tujuan utama submit paper ke sana, selain publikasi international, juga latihan tuk studi PhD nanti, tentu saja adalah JALAN-JALAN. walau kata teman saya, jangan pernah Conference di India. Bikin stress, karena kondisi negara mereka yang cukup semrawut :P. Tapi tetap saja saya ingin lihat Taj Mahal secara langsung. hehehehe.. Ketahuan kan tujuan sebenarnya submit paper ke ICTACE 2011.
Banyak solusi sebenarnya, tapi pikiran saya sedang tidak jalan untuk mikirin apply travel grant, dll. Salah satu cara terbaik adalah meminta Prof. membiayai. Tapi saya agak takut ga dibiayin. Bisa ke NTUST untuk minta subsidi, hanya saja, di situs International Affair-nya, hanya tuk PhD students :(. ada dana dari National Science Council, tapi aplikasinya itu, Masya Allah, cukup merepotkan. intinya saya sedang pusing mikirin Thesis saya yang belum juga terlihat tanda-tanda mau selesai :lol:. Dari kampus disediain subsidi airline tiket, tapi juga belum yakin dan harus ditanyakan terlebih dahulu. Fffffuuuh… Mudah-mudahan ada jalan ya biar bisa conference sekaligus jalan-jalan.
Mari tetap OPTIMIS…
Taipei, 13 Januari 2011
~ Yusuf Al Bahi ~
Inspiring pak ^_^d
smangat m’baja dihati biar makin berprestasi..! 😀
Terima kasih..
Mohon do’anya semoga selalu ada jalan menggapai mimpi2..
SEMANGAAT.. !!!
Semoga ada yg berbaik hati membiayai perjalanan conference nya bang aryo..
^^
Amiiin.. Makasih Nis..
Paling ga, biaya conference bs terbayarkan.. But I hope, I will be in one of those three countries.. 😀
Semangat..
Researcher itu harus ga ada matinya…
Kalau jalan yg satu buntu, cari jalan yg lain.. 🙂
Kalau diibaratkan ke bulu tangkis, ini kayak lagi lawan dengan Lee Cong Wei.. Susah banget cari celah kekalahannya.. (*pikir sendiri ya maksudnya apa)
Padahal paper sendiri jg masih harus diselesaikan secepatnya.. hehe.. 🙂
Jia you..
TOMY ABUZAIRI.. sekali saya KATAKAN.. jangan pernah membandingkan dengan pemain2 sekelas Lin Dan atau lee Chong Wei.. qeqeqeqeqe.. 😀
hahahaha….gak dibiayai Prof Chang tah?? masih baikan Prof aku dong…
*bikin sirik dot tw*
**tertawa puasss ** 😆
Wkwkwkwkwk.. sy belum lapor koq.. kali aja dibayarin fee conferencenya.. 😆 *ngarep..
BTW.. apa kabarnya bu dosen.. ?