Ini Tentang Mimpi-mimpi Yang (mungkin) Akan Tercapai

Bismillah…

Ini tentang seribu asa yang tergores. Ketika di awal tahun 2007. Kutuliskan, 2011, hatiku sudah tergenapkan. Tentu saja, dengan kata lain tahun ini aku akan MENIKAH. Tapi, sekali lagi. Menikah itu tidak hanya bisa diukur dengan kesiapan yang kau rasakan. Tapi juga bagaimana ALLAH menilaimu untuk layak mendampingi seseorang. Bisa saja dengan mudah DIA memberi jalan, tapi dilain kesempatan, mungkin saja DIA memang masih ingin men-tarbiyah-mu, mendidikmu sebaik mungkin, sebisa mungkin. Untuk itu, jika soal MENIKAH, batasnya sudah melebihi sekedar IMPIAN dan bukan IMPIAN, tapi adalah sebuah KEHARUSAN. Maka hanya do’a yang terkirim. Kalau tak saat ini, mungkin dilain waktu. Bisa tahun depan, atau tahun-tahun dalam pergantian musim yang lain. Lebih mengesankan lagi, bisa saja ketika aku tak lagi di Formosa, tapi mungkin menjejak di negeri impian lainnya. Mungkin se-eksotis belanda dengan TU Delft-nya, atau semegah Hamburg, dengan kota tuanya, juga mungkin Hongkong, dengan pulau-pulau indah yang menghiasinya. Dimanapun, semua-nya hanyalah sebuah kemungkinan. Bisa saja terjadi atau tidak. Maka jika saya ditanya, kapan akan menikah ? saya-pun tak punya jawabannya. Yang jelas, di peta hidup saya, tertulis 2011.. Tahun yang cukup mendebarkan 🙂

 

Lalu, ingin kuhentikan imajinasi soal MENIKAH. Sebab ia sudah seharusnya berhenti pada fase DIPIKIRKAN, tapi memang sebaiknya DIUSAHAKAN. Maka kutengok alam bawah sadarku. Masih banyak antrian impian yang harus kutuntaskan di tahun ini. Bulan depan, aku ingin melihat kemegahan TAJ MAHAL. Aku ingin menyentuh dinding-dinding penuh kaligrafi yang lahir dari sebuah ketulusan cinta sang raja kepada permaisuri hatinya. Aku ingin merasakan sensasi jalanan India yang semrawut, bandara yang seperti terminal bus, Sapi-sapi yang bertebaran di jalanan, juga menyaksikan tumpukan orang-orang di kereta yang dulu pernah kusaksikan. Hyderbad tepatnya. Kuingin melangkah disana. menghela nafas panjang di Cennai yang penuh dengan bangunan bersejarah, juga meneaiki pesawat terbang melintasi India. Kuingin merasakan semuanya. Bisa jadi, aku ingin membasuh mukaku dengan air sungai gangga, atau menyaksikan kompleks film Bollywood yang terkenal dan sering di putar di TV-TV Indonesia. Sensasi India, meski kata banyak teman sangat menyengsarakan, tetap kudamba. Begitu juga dengan pengalaman untuk mempresentasikan hasil penelitianku. Tetaplah akan menjadi pengalaman menarik yang akan menjadi kenangan, ketika waktu telah pergi meninggalkan.

Kemudian, IIUM, International Islamic University of Malaysia (IIUM). Aku ingin menjejaki kemegahan peradaban Ilmu Islam disana. Bagaimana cerita-cerita para penuntut ilmu di IIUM selalu berkesan. Masjidnya yang megah, tarawihnya yang lama dengan baca’an-baca’an Al Qur’an yang menggetarkan, asramanya yang nyaman, pemandangan kampusnya yang aduhai, juga kumpulan-kumpulanliteratur Islam dan Ilmu sains yang berjejaran diperpustakaannya. Semuanya adalah impian lain yang ingin kugapai. Untuk itu, semoga PENANG sebagai tujuan utamaku, mampu mengantarkanku menjejaki Kuala Lumpur, hingga IIUM. Kemudian, jika Allah mengijinkan. Aku ingin menjejakkan kaki di University Malaya, kemudian Universitas Kebangsaan Malaysia, lalu melintasi Malaysia menuju Singapura dengan kereta, yang kata para bule, cukup berdebu. Selanjutnya, akan kunikmati kota Singapura yang megah. Menjejaki Nanyang Technology University serta National University of Singapore. menyaksikan keindahan Singapura dengan MRT-nya juga orang-orang yang berasal dari multi etnis. Semuanya adalah impian yang juga sedang berimajinasi di kepala. Tak lupa, twin-tower Malaysia juga perlu kusinggahi. Sekali lagi.. Ini hanya IMPIAN belaka, bisa terjadi, bisa tidak. Jangan terlalu banyak berharap, yang perlu di perbanyak adalah USAhA dan DO’A 🙂

 

Masih ada lagi catatan-catatan impian di tahun 2011. Kuingin menjalin komunikasi dengan pakar geoteknik yang ahli dalam bidang estimation of catastrophic eartquake. Dari dulu, semenjak S1, bagiku, pelajaran soal kegempaan adalah yang paling menarik. Maka, harapan yang juga terus ada dalam diri saya, adalah tergabung dalam tim riset Kegempaan. Aku pun sadar, dengan bekal ilmu yang amat (sangat) pas-pas-an ini, tentu saja sangatlah sulit menjejaki impian ini. Namun, saya terinspirasi dari perkataan Ken Sutanto, beberapa hari yang lalu. “Otak kita, bisa kita maksimalkan penggunaannya, karena selama ini hanya 8% maksimal yang kita gunakan”. Kalau sudah begitu, apalagi yang ditakutkan ? bukankah Usaha yang keras dan do’a yang panjang selalu saja menghasilka sesuatu yang mengagumkan ? Karena inilah, ingin kurasai kembali duduk di bangku Master (MPhill) seperti studi Master di Taiwan Tech. “nongkrong” di kursi sambil mendengarkan ceramah soal relibility analysis yang mumet, mengerjakan tugas, menyelesaikan kewajiban 15 SKS, juga hadir dari satu seminar ke seminar yang lain. Semua usaha menempuh gelar MPhill, adalah salah satu targetku. Saat ini, I am on my way to achieve it.. Tentu kemungkinannya sangat kecil, karena CV-ku yang tak seberapa, juga pengalamanku yang masih “kacangan”. Tapi berharap dan bermimpi, tak boleh berhenti. Sebab “the one who has a hope, he/she will have everything..”

 

 

Catatan impian itu masih sangat panjang jika kuurai satu persatu. Menjejaki Yunani, menulis 6 paper lagi, mencoba menembus Jurnal Internasional, juga menikmati tiupan angin pantai Hongkong adalah salah satu diantaranya. Namun sekali lagi. Ini HANYA IMPIAN “kecil-kecil”an seorang anak kampung yang lahir di utara Halmahera. Yang ketika kecilnya, lebih banyak bermain di sungai ketimbang belajar, yang dimasa kanak-kanaknya lebih suka memancing ikan lele dibanding menghabiskan waktu untuk tenang di rumah. Ini hanya impian kecil dari seorang anak timur Indonesia. Aku besar di perkampungan, dengan listrik yang tidak menyala 24 jam. Aku besar dengan fasilitas pas-pas-an, dengan guru yang selalu memberi senyuman. Namun karena mereka, aku ada disini, di negeri FORMOSA. Sekali lagi, ini hanya impian sederhana anak kampung dari Maluku Utara. Aku tak punya apa-apa selain Harap, Do’a dan Usaha, juga senyum ikhlas ayah-bunda serta kakak-kakak saya yang penuh dengan cerita. Tanpa mereka, aku bukanlah apa-apa. Maka janganlah merasa kecil dengan kondisimu, sebab keinginan untuk berlari sejauh mungkin, meski dengan segala keterbatasan, adalah kuncinya. Tetap PERCAYA, YAKIN, dan selalu OPTIMIS, bahwa ALLAH selalu bersama.

 

Jia You…

Taipei, 16 Januari 2011

~ Yusuf Al Bahi ~

Iklan

18 komentar di “Ini Tentang Mimpi-mimpi Yang (mungkin) Akan Tercapai

  1. Ping balik: Ini Tentang Mimpi-mimpi Yang (mungkin) Akan Tercapai « Menjadi … - Kumpulan Cerpen

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s