Bismillah…
Ranum senyummu yang mekar,
Serta bias suaramu yang terlerai
Seperti kepakan angsa putih yang terbang di tepi danau bernama “harapan”
Seanggun magnolia di musim semi,
Serta rekahnya kamboja di penghujung mei,
Laksana sungai dengan aliran air tanpa henti bernama “keyakinan”
Begitulah gambaran kumpulan prosa tentangmu
Dan seperti musim-musim yang lalu.
Jika puisi masih terus tercipta
Serta rangkaian kata dalam prosa masih terkata
Maka sudah dipastikan, “penantian” memang selalu begitu
Aku masih berdiri disini..
Di Ujung cakrawala yang megah
Berteman dengan ia yang bernama “harap”, “yakin”, dan sebuah “penantian” yang tak berkesudahan..
Bagaimana denganmu ?
Semoga kau juga begitu…
Taipei, 19 Januari 2011
~ Yusuf Al Bahi ~
figure is from here
🙂