Bismillah…
Dalam larian musim dingin yang masih terus mengigit. Ku ingin berhenti sejenak lalu berkaca pada embun-embun bisu yang selalu datang ketika pagi menghampiri. Mengambil nafas sesaat untuk menata langkah yang kadang masih tertatih-tatih. Untuk semua asa yang berterbangan disepanjang perjalanan malam ini, aku hanya ingin menjadi apa yang aku ingini. Merasai apa yang seharusnya aku miliki, dan melengkapi apa yang semestinya aku genapi.
Dan meskipun mimpiku terus terbang mengangkasa, menembus semua batas rasa. Aku tetaplah aku dengan segala keterbatasannya. Diciptakan dengan kemuliaan fitrah, juga kelemahan yang berulang-ulang kali di ungkap oleh Allah dalam kitab-Nya. Tak mesti aku bersungut, apalagi merenggut. Bagiku, cukuplah aku menjadi aku yang sebenar-benarnya aku. Melangkah dengan keyakinan, adalah aku yang kutahu. Bekerja dengan penuh rasa antusias adalah aku yang kupahami. Belajar tanpa kenal lelah, adalah aku yang kukenali. Aku… ya aku. Aku yang akan menentukan ke-aku-an-ku.
Aku… Semestinya aku begini, atau semestinya aku begitu, bukanlah persoalan besar bagiku. Yang terpenting adalah aku BEKERJA, aku BERGERAK, aku MELANGKAH. Dari dulu, sepertinya semua cerita tentang AKHIR dari USAHA, telah KULUPAKAN. Sejak dulu, yang namanya PROSES, sesungguhnya telah benar-benar kunikmati. Lalu untuk apa aku resah tentang aku di beberapa waktu yang akan datang ? Sedang aku tahu, bahwa aku, sudah benar-benar mengembalikan ke-aku-anku. Persoalnnya sederhana… Aku harus kembali belajar mencintai PROSES, kembali menelaah bagaimana seharusnya aku mengejar cita, juga kembali meraba, kapankah aku akan menyerah dalam berusaha. Aku… ya aku.. Aku harus pada posisi itu biar aku menjadi benar-benar aku.
Baiklah.. Kuakhiri tulisan singkat tentang aku ini dengan rasa kantuk yang sudah mulai datang di-diriku. Aku-pun tahu, sebagai manusia, aku memiliki semua keterbatasan itu. Maka aku akan bergerak untuk menuntaskan banyaknya persoalan dalam pertanyaan tentang “aku”. Aku.. aku.. dan aku… Cukuplah aku yang menjawabnya, dan aku yang akan menuntaskannya..
Taipei, 21 Januari 2011
~ Yusuf Al Bahi ~
lautan kata yang menghentak dan menyadarkan..
jazakallah
Sama2.. 🙂