Bayangkan Saja

Bismillah..

Bayangkan saja, ketika kita terpurukpun Allah ada bersama kita. Memeluk hangat, memberi sebening ketenangan dalam jiwa kita agar bisa berpikir jernih dalam melangkah, bahkan DIA memberi WAKTU bagi kita untuk menata pelan-pelan khilaf-khilaf kita yang terus terjadi.

DIA… DIA.. Allah.. Tuhan kita..

Sadarkah ?

Bayangkan saja, ketikapun kita lalai dalam pijakan kita, yang kemudian kita coba tulis satu persatu menjadi sebuah buku. Maka tidak akan berhenti halaman demi halaman kemaksiatan kita. Satu persatu terbuka dan mulai kita rasa. Bahwa syukur kita, selalu tak sempurna, bahwa sabar ketika, selalu bukan pada hentakan yang pertama, bahwa lalai kita selalu hadir padahal nikmat dari Allah itu tak pernah berhenti mengalir dalam diri kita.

DIA.. DIA.. Allah.. Tuhan kita yang masih memberi semuanya kepada kita..

Sadarkah ?

Bayangkan saja, pun ketika kita tak pernah mengucapkan syukur atas apa yang DIA beri, pun ketika kita malah melalaikan nikmatnya ketika ia bisa kita jadikan sebagai sarana amal kita, ALLAH tidak pernah menghentikan nikmat kehidupan kepada kita. DIA memberi nafas kepada kita, memberi makan kepada kita, memberi minum kepada kita, bahkan memberi kesempatan kepada kita untuk tidur dan beristirahat. Sedangkan kita.. Tak pernah sadar sedikitpun, betapa yang ghaib, yang terjadi dalam hidup kita. Sungguh tak pernah hadir selain tanpa ijin-Nya. Ketika engkau bernafas, membaca tulisan ini, merenung, bergerak, bekerja, bahkan bermaksiatpun, Allah ada bersama kita..

Dia.. DIA… ALLAH…  Tuhan kita..

Sadarkah ?

Bayangkan saja, ketika kita menjadi seorang penghamba selain-Nya. Menuhankan makhluk-Nya, mencintai mereka yang bukan karena-Nya. Atau tak usah kupanjangangkan kalimat ini. Kusederhanakan saja. Sudahkah kita, yang tak pernah ALlah tuntut untuk membayar apa-apa yang di beri. Masihkah menyempatkan diri untuk mengingat-Nya, bersujud kepada-Nya, bermunajat kepada-Nya, atau bahkan untuk sekedar mengambil jeda agar menjemput hidayah dari-Nya ? Sudahkah kita ? Sedangkan, Allah, Tuhan kita. Tak pernah butuh sujud-sujud dalam ibadahmu, DIA berdiri KOKOH, tak tertandingi, HEBAT, SANG MAHA HEBAT yang tak ada bandingannya. Sedangkan kita ? Apa yang kita miliki saudaraku. Padahalpun ketika Allah menghentikan nikmat mata untuk melihat, kita akan menjadi orang cacat yang tak bisa apa-apa. Padahalpun, jika Allah menghentikan nikmat untuk berjalan bagi kita, detik ini juga, bisa saja kita akan berteriak dan mencoba untuk protes atas apa-apa yang Allah beri.

DIA.. DIA.. Allah.. Tuhan kita.. Punya hak atas segalanya..

Sadarkah?

Racauan ini sungguh hanya tulisan sederhana. Hanya sebentuk protes atas diri sendiri yang belum sempurna dalam menghamba, sebentuk tadzkirah bagi hati yang terlalu sering dalam kelalaiah, sebagai pelengkap hari agar mampu menyempurnakan ikhtiar dalam ketundukan iman yang kokoh, sebagai penghangat jiwa yang terlalu sering dingin karena kebanyakan memiliki dunianya. Untuk siapapun yang merasa bahwa Allah belum benar-benar ada. Mari kita lapangkan dada kita, mencoba mencari sejumput hidayah-Nya yang tersedia kapan saja, mencoba terus belajar bahwa ketika TERPURUK-pun ALLAH selalu ada bersama. Apalagi ketika kita hendak mendekati-Nya.

Yakinlah saudaraku. Allah selalu bersama, dimanapun kita berada, apapun laku kita.

Taipei, 20 Februari 2011

~ Yusuf Al Bahi ~

Iklan

Satu komentar di “Bayangkan Saja

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s