Bismillah..
Terus terang, saat ini saya ingin sekali menulis. Tapi kebingungan mau menulis tentang apa. Mungkin karena terlalu banyak hal yang ingin saya sampaikan sampai sayapun bingung apa yang ingin mau saya utarakan. Buat saya, menulis adalah kebutuhan jiwa. Kekuatan berbeda yang selalu bisa memberikan kesempatan bagi hidup saya untuk menjadi lebih hidup. Terdengar retoris bukan ? tapi begitulah, jika anda sudah menjadikan kebiasaan menulis sebagai bagian dari hidup anda, maka perasaan itu akan hadir dengan sendirinya. Entah tulisan saya jelak, sangat buruk kualitasnya, buat saya, menulis itu adalah kebutuhan penting yang menjadi asupan “gizi” sehari-hari.
Menulis juga merupakan bentuk eksistensi diri. Sebuah eksistensi yang sangat positif menurut saya. Terlepas dari muatan isi yang (mungkin) sering banyak bercerita tentang diri sendiri, namun menulis tetaplah bentuk menghadirkan eksistensi kita dalam lingkungan sosial yang mulai meluas saat ini. Apalagi, saat ini situs jejaring sosial mulai menjamur, sehingga banyak sekali kesempatan buat kita untuk bisa menumbuhkan eksistensi. Tentunya pada jalur yang positif. Kita bisa menjadikan sarana menulis untuk mengasah bakat, “menjual diri” dengan cerita-cerita berkualitas tentang keseharian kita, atau bahkan hanya sekedar curhat tidak penting, yang mungkin saja bisa diambil hikmahnya oleh orang lain untuk dipelajari, atau bahkan bisa saja menjadi sarana melatih kita untuk menulis. Intinya, menulislah selagi memang bisa dan diberi kesempatan oleh Allah untuk melakukannya. Karena biarpun sedikit, eksistensi kita sebagai makhluk sosial masih bisa terjejak di bumi.