Bismillah…

Mngkin terasa lama,

Tapi untk sesuatu yang telah ribuan purnama kunisbahkan padanya tentang tanya, Maka semua ini tak berarti apa-apa. Dan kupahamkan pada hatiku, bahwa tak selamanya, terangnya purnama selalu hadir ketika langit sedang bersih. Sebab dalam ketidak-sempurnaannya-pun, lengkungan cahayanya tetap mampu memberi warna bagi malam.

Untuk itu. Bertahanlah disana, sembari kau telisik larik-larik rasa yang mulai berhamburan. Pungut saja ia, lalu berikan kepada-Nya lewat do’a-do’a panjang yang sarat makna namun penuh rahasia. Lakukanlah dengan yakin, biar prasangkamu adalah juga prasangka-Nya. Dan sudah pasti, semoga juga prasangka yang ada dihatinya.

Maka aku takkan bertanya, aku hanya akan meyakinkan waktu untukku dan untuknya.

Aku takkan bersuara, hanya akan mendamaikan debaran penantian dengan perjuangan tanpa henti yang kuukir untukku dan untuknya, yang -semoga saja- karena-Nya.

Maka yakinku, juga sabarku, adalah kunci terbaik bagiku untuk bertahan.

Percayalah, ini hanya soal waktu..

Taipei, 14 April 2011

-Terhenti di tengah editan Chapter II of my thesis-

~ Yusuf Al Bahi ~