Menulis, Sebuah Kebutuhan

Bismillah..

Terus terang, saat ini saya ingin sekali menulis. Tapi kebingungan mau menulis tentang apa. Mungkin karena terlalu banyak hal yang ingin saya sampaikan sampai sayapun bingung apa yang ingin mau saya utarakan. Buat saya, menulis adalah kebutuhan jiwa. Kekuatan berbeda yang selalu bisa memberikan kesempatan bagi hidup saya untuk menjadi lebih hidup. Terdengar retoris bukan ? tapi begitulah, jika anda sudah menjadikan kebiasaan menulis sebagai bagian dari hidup anda, maka perasaan itu akan hadir dengan sendirinya. Entah tulisan saya jelak, sangat buruk kualitasnya, buat saya, menulis itu adalah kebutuhan penting yang menjadi asupan “gizi” sehari-hari.

Menulis juga merupakan bentuk eksistensi diri. Sebuah eksistensi yang sangat positif menurut saya. Terlepas dari muatan isi yang (mungkin) sering banyak bercerita tentang diri sendiri, namun menulis tetaplah bentuk menghadirkan eksistensi kita dalam lingkungan sosial yang mulai meluas saat ini. Apalagi, saat ini situs jejaring sosial mulai menjamur, sehingga banyak sekali kesempatan buat kita untuk bisa menumbuhkan eksistensi. Tentunya pada jalur yang positif. Kita bisa menjadikan sarana menulis untuk mengasah bakat, “menjual diri” dengan cerita-cerita berkualitas tentang keseharian kita, atau bahkan hanya sekedar curhat tidak penting, yang mungkin saja bisa diambil hikmahnya oleh orang lain untuk dipelajari, atau bahkan bisa saja menjadi sarana melatih kita untuk menulis. Intinya, menulislah selagi memang bisa dan diberi kesempatan oleh Allah untuk melakukannya. Karena biarpun sedikit, eksistensi kita sebagai makhluk sosial masih bisa terjejak di bumi.

Selain merupakan bentuk eksistensi diri bagi kehidupan sosial yang kita jalani saat ini. Menulis juga merupakan sarana buat kita untuk belajar. Buat saya, sejarah dan pengalaman adalah kumpulan hikmah terbaik yang harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Menuliskan apapun yang ada dalam pikiran kita menunjukkan bahwa kita memiliki ruang di dalam diri kita untuk berpikir tentang banyak hal, baik itu permasalahan pribadi, sosial, atau bahkan tentang imajinasi-imajinasi yang tak penting sekalipun. Menulis adalah sebuah bentuk pembelajaran yang sangat penting buat kita agar lebih menghargai sejarah, menghargai momentum dan setiap momen-momen hebat yang kita lewati. Terkadang, atau sering sekali, kita mulai menjadikan cerita-cerita masa lalu sebagai kenangan-kenangan indah yang ingin diceritakan kembali. Dan menulis, adalah sebuah saran terbaik untuk belajar mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa terdahulu. Menulis adalah sarana belajar yang sangat efektif untuk mengikat jiwa kita akan kekuatan bahasa, kekuatan kata, dan peng-ejawantahan makna. Sebab menulis adalah rangkaian ungkapan kata yang sebenarnya bersumber dari buah pikir seseorang tentang sebuah gejala yang ada disekitarnya. Untuk itu, menulis tetaplah sebuah kebutuhan yang sukar untuk dihindari.

Buat saya pribadi, seperti yang telah saya jelaskan tadi, menulis adalah kebutuhan bagi saya. Sebuah kebutuhan yang sulit untuk saya lepaskan. Sering sekali, ketika melihat kisah-kisah sejak tahun 2006 yang saya rangkum di blog ini, saya suka tertawa atau senyum-senyum sendiri. Buat saya, semua kumpulan tulisan di blog ini adalah refleksi perubahan diri yang bisa terlihat jelas dari tipe, jenis, dan semua rangakaian cerita yang tertulis. Dari ketika masih polos, punya semangat yang meletup-letup, hingga mencoba berjuang meraih cita-cita yang saya ingini. Semua kumpulan tulisan yang kebanyakan tidak penting ini ternyata merupakan refleksi yang besar buat saya pribadi. Dan saya-pun percaya, suatu saat, saya akan mewariskan ini kepada generasi-generasi saya. Saya akan bangga mengatakan “Ini blog kakek lho.. dari jaman muda.. hehehe..” (koq lebih enak jadi kakek2 ya ? 😆 ). Mereka-pun akan tertawa mendengarnya :). Biarpun saat ini membuat buku masih menjadi cita-cita buat saya, blog ini sudah cukup menjadi sebuah warisan yang penting paling tidak untuk generasi-generasi saya selanjutnya. Mudah-mudahan memang, rangkuman semua kumpulan tulisan disini, bisa membuat mereka senang dan bersemangat untuk mengejar cita mereka, karena paling tidak, kakenya dulu, juga orang yang tidak mau berputus asa -hayyah.. koq ngayal kakek to yo ???-

Akhirnya, paling tidak, pagi ini saya sudah menuntaskan salah satu kebutuhan saya, yaitu menulis, meski hanya beberapa paragraf, tapi telah cukup untuk meringankan isi kepala saya. Sebenarnya -sekali lagi- banyak yang ingin saya ceritakan. Tapi belum tiba masanya 🙂

Tetap berjuang.

Salam semangat,

Taipei, 29 April 2011

~ Yusuf Al Bahi ~

Iklan

7 komentar di “Menulis, Sebuah Kebutuhan

  1. Hmmm…menulis untuk menunjukkan eksistensi diri ya, De’? I never think that way. Setiap orang pasti beda-beda ya. Kalau saya, tujuan menulis lebih mengarah ke “making memento”. You’ve mentioned that on your writing as well. There are times when we want to look back things we’ve done in the past. That’s when I can read my writings…over and over again :).

    • Yupe..

      Saya menemukan bahwa menulis bisa menunjukkan eksistensi kita, karena beberapa teman yg saya kenal menggunaka media blog mereka untuk “menjual diri” mereka. seperti ada yang full memuat tulisan2nya di jakarta post untuk menarik minat pemberi beasiswa.

      Kalau saya pribadi menulis lebih banyak terpengaruh kepada Momentum.. cuma suka tersirat, ga vulgar.. hehehe..

      Btw, saya masih punya cita2 sampe skrg yg belum optimal.. nulis blog berbahasa inggris.. hahaha.. punya sih, tapi dah g eksis sejak setahun lalu.. mumet nulis dalam bahasa inggris 😆

  2. saya pernah baca sebuah majalah online, bagus.. ia membahas dakwah bil qolam… dakwah dengan tulisan.. nampaknya hal itu juga bisa menjadi salah satu motivasi menulis.. seperti yang pernah diucapkan sayyid quthb
    satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu telunjuk (maksudnya tulisan) bisa menembus ribuan bahkan jutaan kepala

    jia you

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s