Bismillah..

Kenapa aku ?

Aku bertanya dan tak bisa menjawab, sebab akupun bingung ada apa denganku ?

kenapa begini ?

Aku pun heran dan sampai sekarang masih terheran-heran. Cukupkah itu menjadi jawaban ?

Ternyata tidak, aku masih terus bertanya tentang aku. Semua yang berhubungan dengan aku belum juga tuntas terjawab. Dan aku masih terus saja bertanya dan bertanya tentang aku, padahal aku sendiri sudah tahu bahwa aku tak punya jawaban untuk pertanyaan demi pertanyaan tentang aku.

Lantas, haruskah aku berhenti bertanya ? atau mungkin sebaiknya aku berhenti menjawab ?

Ahh.. ternyata akupun bingung menjawabnya, sebab akupun heran kenapa aku harus bertanya ?

Aku mungkin sedang punya banyak pertanyaan tentang aku saat ini. pertanyaan-pertanyaan yang hanya -mungkin- terjawab oleh waktu, untuk itu akupun bingung sendiri untuk menjawabnya.

Bisa jadi, aku sebenarnya punya jawaban, namun ini terlalu sulit untuk dibahasakan kepada aku untuk menjawab semua pertanyaan yang datang terus menerus itu. Atau aku memang sedang berada di titik aku yang akan menjadi berbeda dalam kurun waktu berikutnya. Aku yang -bukan- lagi berseloroh semaunya, aku yang bukan lagi teratawa sepuasnya, berkeinginan seadaya. Mungkin aku akan memberi jawab yang berbeda sehingga akupun sendiri tak mau menjawabnya saat ini ? Ahh.. aku sendiripun tak tahu tentang aku dimana aku memimpikan aku yang lebih baik itu. Lantas aku sebenarnya sedang apa ? sedang bertanya, atau menjawab ? aku-pun bingung. Bisa jadi keduanya. Aku bertanya sekaligus menjawab atau mungkin aku menjawab tapi tak bertanya.

Aku masih bingung membahasakan apa yang ada di kepalaku ini saat ini. Aku hanya ingin menjawab sekaligus bertanya lewat baris-baris kata tentang aku saat ini. Sebuah terapi penenang terbaik buat aku agar lebih jernih dalam bertanya, dan tentu saja juga lebih jernih dalam menjawab. Aku tidak galau sesungguhnya. Justru aku sedang bahagia-bahagia-nya, sehingga terkadang pikiranku suka melompat-lompat. Mataku berbinar-binar dan langkah kakiku terayun penuh antusias. Aku sedang bahaagia mungkin, sampai akupun sendiri bingung menyalurkan energi bahagiaku padaku sendiri. Ahh.. jadi terasa rumit sepetrtinya.

Mari aku sederhanakan saja. Aku sedang menikmati menjadi aku, karena tak lama lagi, tak ada lagi kata aku dalam hidupku. Tapi kita. ya.. kita… Kita, yang akan menggantikan aku. Itulah sebabnya aku masih menggugat dan bertanya kenapa aku masih kebingungan dan terus menerus menolak untuk menjawab. Sebab aku sedang menunggu kita untuk menjawabnya. 🙂

Taipei, 07 Mei 2011

~ Yusuf Al Bahi ~

NB : Foto aku di yangmisnghan.. 😆