Bismillah…
Rindu itu menusuk-nusuk, ketika suaramu beradu disana. Aku meminta doamu untukku, meski kutahu selalu ada.. Bahkan di tiap jejakmu. Maka menjelmamu dalam rindu-rindu di sujud-sujudku, adalah ungkapan betapa cinta telah Allah anugerahkan kepada kita. Lalu apalagi yang kita butuh jika rasa itu telah saling terpaut ?
Ini gelisah yang berbeda, gelisah yang beradu dengan keyakinan bahwa senyummu selalu akan menguatkan langkah perjuangan ini. Bahwa binar matamu memandang bahuku adalah pemberian kekuatan, karena kau telah membuang jauh air mata setelah berjanji setia untuk menjadikanku sebagai qowwam-mu.
Rindu itu, masih menusuk-nusuk. Namun sungguh, ia bercampur dengan nafas kesyukuran tak tertahankan pada Allah, pada Tuhan kita bersama. Kesyukuran yang tak habis-habisnya seperti merasai kehadiranmu dalam tiap pekur kenikmatan dzikir bersama-Nya. Maka ijinkanlah aku untuk selalu merasakan semuanya sebagai bentuk terindah dari nikmat Allah yang pernah ada selama ini.
Baca lebih lanjut →