Bismillah…
“Sayang.. list romantic songs-nya keren2 nih.. sepertinya kita satu selera..” Sapaku berbinar..
Kulihat dia tersenyum tipis. Sampai sekarang, aku masih suka menggodanya. Menggodanya dengan gombalan yang aneh-aneh. Tapi setiap kali dia melirikku dengan wajah -agak- malu sambil berkata.. “Gomballll…”. Disitulah puncak kebahagian ketika menggombal. Bingung ? cobalah sendiri. Sama istri anda tentunya.
“Hmm… Buat seperti adegan film yuuk.. “ lanjutku..
Matanya mulai melirik curiga..
“Seru kan sayang.. kalau misalnya pas ayah dah kembali ke luar negeri.. lagunya Richard Marx-right here waiting for you-nya ini jadi soundtrack kita..” jawabku berbinar sembali menyalakan play list lagu ini.. Setengah serius, setengah gombal..
Kulihat, sayang-ku sedang menahan tawa..
“Terus nanti.. Bunda pake nangis-nangis sambil nganter… hahahahaha… kayaknya culun ya..”
“hahahahahaha…. “ Dia akhirnya tertawa terbahak-bahak..
“Ayah aneh deh.. masa mau kayak sinetron-sinetron.. atau film rimantis-romantisan.. Bunda ga bakat gitu2an..” Jawabnya masih dalam tertawanya yg lucu…
“hahahaha…” aku bergantian tertawa dengannya..
Sore itupun, langit masih segar membiru.. Kami berdua menikmati sisa-sisa waktu bersama sembari bertasbih penuh syukur atas beribu nikmat dari-Nya. Sembari diam.. Aku mulai bergumam.
“Maka nikmat tuhan kamu yang manakah yang kau dusatakan ?”
Taipei, 12 Juli 2011
-kangen gombalin dia-
~ Yusuf Al Bahi ~