Bismllah…
Mungkin ini sebuah kecukupan rasa. Kecukupan yang selama ini kucari. Kecukupan yang kutemukan semuanya di dirimu. Tahukah kamu cinta ? ada bayang-bayang yang senantiasa bersama. Bayang-bayang tentangmu yang merubah banyak hal tentangku, juga mungkin tentang kita. Kamu tahu dengan sangat gamblang pesan-pesan syurgawi yang kusampaikan. Yang kuujar meski hanya dalam canda. Kamu juga sangat tahu apa-apa yang kurang dari diriku. Namun tahukah kamu cinta ? sampai sekarang aku masih belajar menerima “pengaturan”mu dengan lapang, sebab pada dasarnya, aku cukup sulit menerima sebuah perubahan. Namun, jika banyak yang bilang cinta mampu merubah banyak hal. Maka dengan alasan itu, entah kenapa, aku menyukai setiap perubahan yang terjadi di dalam diri. Menikmati omelanmu yang kadang-kadang segera kuakhiri dengan mencubit hidungmu. Menikmati tiap jengkal diri yang kupikir semakin hari semakin tak biasa dari yang pernah ada.
Tahukah kamu, ada kelegaan yang datang ketika baru saja kudengar senyummu yang renyah, meski penat telah mewarnai hariku. Juga kadang ada sebentuk kesyukuran yang tak bisa kuekspresikan kepadamu, tentang beruntungnya aku memilikimu. Sikapmu yang “biasa-biasa saja” adalah tawa bagiku. Bagaimana bisa, dua orang dengan karakter yang berbeda bisa bersama ? sedangkan aku yang sangat meletup-letup ini bertemu dengan kamu yang “adem-ayem”, sering sekali membuat suasana menjadi kacau, tak sesuai harapanku. Kata-kata “G” besar yang sering kau ucapkan, malah membuatku semakin sering untuk menggombal 😀 walau aku sudah benar-benar tahu apa reaksimu. Tapi tahukah kamu cinta ? semuanya tak pernah membuatku berhenti untuk mencandaimu. Membuatmu tertawa hingga wajah yang tenang dan penuh senyum itu kembali hadir. Namun bisakah cinta, jika aku berkata, aku juga sering membuatmu bahagia akhir-akhir ini ? 🙂
Aku mulai paham, ekspresi rasa sayangmu yang sangat berlogika. Ekspresi yang berseberangan denganku yang lebih sering berdealetika, meski sejatinya, aku lebih menyukai caramu. Karena kebaikan dan ekspresi cinta dengan laku itu jauh lebih terasa dibanding dengan kata-kata mesra yang penuh dengan bumbu-bumbu manis belaka. Kau punya itu. Hingga sejak awal, aku sudah bahagia dengan mengatakan “sayang” atau “cinta” kepadamu. Karena kutahu kamu merasa itu perkataan sakral yang akan kamu katakan jika benar-benar dari hatimu. Namun tahukah kamu cinta ? ribuan ekspresi sayangku, juga lewat tulisan -yg katamu gombal- ini adalah gambaran betapa aku benar-benar telah merasa kau adalah bagian dari diriku. Aku sempat heran dengan segala yang terjadi hingga saat ini. Kelegaan rasa, semangat melangkah, juga mungkin tak kenal lelah dalam menyempurnakan perubahan, membuat banyak hal telah terjadi selama lebih dari 2 bulan bersamamu. Maka setiap jengkal kisah kebersamaan kita dari timur jawa hingga paling timur di Indonesia, telah menjawab semua pertanyaan kenapa aku berjodoh denganmu. Sebab Allah memang tahu bagaimana menjadikan seorang laki-laki dan perempuan bersama dalam satu cinta. Allah punya cara ajaib untuk membuat dua warna yang berbeda, dengan latar belakang yang berbeda, budaya yang berbeda, kebiasaan, dan juga karakter yang berbeda menjadi demikian padu dalam kebersamaan penuh cinta menuju Ridho-Nya.
Jika mungkin, kita masih banyak lalai dalam kebersamaan ini, mudah-mudahan selalu ada banyak kesempatan kedepan untuk membuktikan kepada Allah, bahwa kebersamaan kita adalah salah satu cara menuju syurga..
Taipei, 23 September 2011
~ Yusuf Al Bahi ~
ihirrrr… cuit cuitt 😀