Memelekmu dalam cinta, dalam kenangan, dalam tiap rasa terindah.
Bagiku, senyummu adalah kuntum-kuntum mekar yg mewangi disepanjang semi,
wujudmu laksana surga yg tersembunyi di dalam perjalananku..
Merindumu dalam diam, dalam senyum, dalam tawa, dalam tiap langkah yg terjejak.
Bagiku, hadirmu adalah warna-warna pencerah bagi jiwa yg gundah,
wujudmu laksana malaikat yg memberi arah di tiap kembaraanku..
Siang ini, dirimu masih terbayang.
Pada prosa cinta ini, aku memiliki rasa yg sempurna untukmu.
Maukah kau bersama selamanya denganku?
Surabaya, 19 Februari 2013