Meremajakan Semangat

Bismillah..

Aku terdiam dan tak mampu menafsirkan tentang jalan pikiranku sendiri. Berkecamuk dalam banyak ruang untuk dipertanyakan. Terususun ketiadaan yang sedang diusahakan untuk menjadi ada. Aku masih terdiam dalam kebingungan pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya mampu terjawab dengan kerja.

Aku tahu, aku sudah mengirimkan banyak sekali do’a kepada Allah. Dalam 20 hari ini, aku bertransformasi dengan kondisi jiwa yang jauh lebih baik. Ya, aku terkapar sakit tak berdaya berhar-hari lamanya. Jiwaku lemas, semangatku patah, hatiku tak lagi bergairah. Namun, jawaban atas kegelisahanku justeru terurai ketika kukembali kepada-Nya. Kembali kepada Al-qur’an-Nya, Sunnah-Nya, juga kiriman-kiriman do’a terindah di 5 waktu terbaik dalam hari-hariku.

semangat (1)

Aku tahu, aku punya banyak sekali mimpi, punya banyak sekali cita-cita. Namun aku miskin ilmu, dan lebih dari itu, aku miskin amal. Malas untuk mengeluarkan keringat, sedang bertumpuk keinginan hendak dikejar. Malas untuk mengejar lelah, sedang jiwa punya keinginan setinggi langit. Lantas apa yang kuharapkan dari semua ini? Apa yang kuinginkan dari Allah jika hanya mengandalkan do’a?

Allah…

Aku terpasung, dalam ketidakberdayaan. Aku tahu, aku lelah dengan bertumpuk pekerjaan, aku gelisah karena tak pandai menggunakan kesempatan yang Engkau beri disetiap harinya. Aku terjebak, namun measih merasa tak ada apa-apa.

Allah…

Aku hina, aku lemah dalam ketidakkuasaanku. Aku jelas-jelas tak bisa apa-apa, namun hanya diam yang senantiasa jadi pakaianku, hanya kesia-siaan yang terlewat dalam hariku. Dan jiwa ini? Ya, jiwa ini masih merasa baik-baik saja. Padahal begitu banyak yang harus kuubah.

Allah…

Aku tergerus dalam kelenaan, terpesona dengan dunia, mabuk dalam keindahannya. Lantas kerja keras, kegigihan, ketekunan, semuanya hilang seperti debu yang berterbangan ditiup angin pantai yang behembus. Aku menyadiri, namun tak meyakini bahwa ini menyakiti. Aku mengetahui, namun tak mempercayai bahwa ini menggeregoti habis mimpiku.

Allah…

Aku tahu, setelah sakit, setelah derita, setelah remuk redam yang terasa karena fisik yang mulai layu adalah deretan cerita yang tak bisa kubiarkan begitu saja. Aku telah memiliki Januari yang berkilau, Februari yang penuh karya, juga Maret yang terisi dengan deretan pengetahuan baru tentang mimpi dan cita-citaku. Maka April dengan kesibukanku yang menggunung, juga Mei yang kuelewati menembus batas Seoul dan Bali, adalah cerita-cerita terbarik yang kuukir dalam paroh hidupku ditahun ini.

Maka detik ini. Di awal september. Ingin kuukir lagi capaian mimpi yang telah mengkristal dalam jiwa dan do’aku. Aku menuju-Mu dalam daya upaya terbaik, merengkuh-Mu dalam do’a-do’a panjang serta sujud penghambaan terindah dalam hari hariku. Maka peluklah aku dalam dekap keistiqomahan, temani jiwaku dalam kesegaran untuk berkarya yang tak pernah habis-habisnya. Agar semangat ini tetap membara. Agar ikhtiar ini menjadi lebih purna.

Surabaya, 1 September 2013

-meremajakan semangat-

Sumber gambar: [link]

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s