Bismillah…
Terhitung dua hari lagi maka kita semua akan memulai episode baru di 2014. Momen di tahun ini (2013) adalah salah satu tahun terbaik dalam hidup saya. This is one of the best years in my life. Saya benar-benar tidak bisa menjelaskan bagaimana bahagianya melewati tahun 2013 dengan sempurna. Saya ingin flashback kisah beberapa tahun lalu sebelum memasuki tahun 2013.
2011 adalah tahun ketika saya menikah, banyak hal terjadi di tahun ini. Memulai hidup baru dengan keluarga kecil saya, memulai hidup baru di Taipei-Taiwan dengan menyewa apartemen sederhana di lantai 6, juga melakukan seabrek aktivitas yang kalau saya ingat terkadang membuatku rindu dengan kenangan dakwah di Taiwan. Sungguh mengharukan. Di tahun ini juga saya mengetahui kehamilan istri saya, juga memutuskan untuk melanjutkan PhD di NTUST. Sebelum menikah, tahun ini juga adalah tahun dimana saya berhasil menyelesaikan studi S2 saya, menikmati masa bujangan hingga separoh tahun 2011 dan setelahnya semuanya benar-benar berubah. Tidak banyak yang saya lakukan di tahun ini selain fokus kepada penyelesaian studi, menerbitkan 2 paper conference di India dan Taiwan, serta menyelesaikan Thesis untuk meraih gelar master. I did not have any plan in the beginning of 2011.
2012 bisa dibilang sebagai masa transisi. Tahun ini juga merupakan tahun yang sangat fluktuatif. Memulainya dengan ragu-ragu karena saya mulai berpikir bagaimana nasib keluarga kami setelah Istri lulus S2? Saya sangat gamang memutuskan akankah melanjutkan studi S3 saya dengan konsekuensi berpisah dengan Istri dan anak saya yang baru berusia 1 bulan, ataukah menghentikan salah satu mimpi saya di Taiwan. Sebuah keputusan yang tidak mudah. Malam ketika keputusan ini diambil, saya tidak tidur dan berdiskusi sepuas-puasnya dengan Istri. Istri memberi ruang pilihan yang sangat lebar kepada saya, saya punya hak untuk melanjutkan sekolah, juga punya hak untuk bersama keluarga, semua ditentukan oleh saya sendiri. Istri saya memang tidak manja, tidak suka mendramatisir sebuah masalah. Lebih realistis. Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan saya meninggalkan studi PhD saya yang sudah saya jalani selama 1 tahun. Ini mungkin salah satu kekecewaan yang pernah saya alami. Tapi di tahin ini juga saya berhasil menerbitkan buku Notes of 1000 days in Taiwan, merasakan pertama kali menjadi ayah, dan menikmati liburan sehari di tanah Hongkong bersama keluarga. Sungguh menakjubkan.
Tahun 2012 juga menjadi masa yang mendebarkan. I came back to Indonesia without any job 🙂 Benar-benar pengangguran. Tapi lagi-lagi, Allah itu selalu punya keajaiban. Setelah kepindahan kami ke Surabaya di bulan Agustus, beberapa hari kemudian saya sudah diterima sebagai dosen di Universitas Narotama dan menjadi dosen Luar Biasa (LB) di Universitas Dr. Soetomo dan ITATS. Allah selalu punya rencana terbaik bagi kita. Don’t be worry!
Jika 2011 adalah tahun dimana kami memulai hidup baru sebagai keluarga kecil di Taipei, maka tahun 2012 kami memulai hidup dari 0 di Surabaya. Sangat menantang.
Kami memulainya dengan mengontrak rumah kecil dengan dua kamar sempit yang di sekat di daerah pasar keputih. Di rumah yang pengap tapi nyaman karena kehangatan keluarga kami ini, kami mulai merintis mimpi baru. SEGERA MEMBELI RUMAH. Sebuah mimpi siang bolong yang hampir pasti tidak mungkin kami raih dalam waktu dekat 🙂 Penggalan kisah 2012 kami akhiri dengan kesibukan kerja. Kuliah, belajar, membersamai DeLiang, jalan-jalan ke Trenggalek, juga kesibukan memasarkan buku saya diberbagai tempat. Tercatat sekitar 300 eksemplar terjual. Saya juga beberapa kali mengisi seminar di Yogya dan Surabaya dan berhasil memenangkan salah satu lomba kepenuliskan bertemakan “Ibu” oleh Pro-U Media.
Story of 2013
Saya memulai 2013 dengan sesuatu yang klasik namun justru sangat menentukan kualitas hidup saya di tahun ini.
“MERENCANAKAN MIMPI DI TAHUN 2013”
Klasik bukan? ini bahkan sudah sering anda dengarkan dari berbagai agenda training motivasi yang pernah anda ikuti. Namun melalui agenda rencana 2013 yang dihadiahi oleh kampus saya inilah saya memulai tahun 2013 yang kemudian menjadi one of the best years in my life.
Berikut adalah plan saya di 2013:
- Mengikuti 2 International Conference;
- Mempublikasikan 4 paper: 2 untuk conference, 1 untuk jurnal internasional, 1 untuk SCI Jurnal
- Menyetarakan Ijazah S2
- Membuat NUPN (Nomor Urut Pengajar Nasional) atau NIDN (Nomor IndukDosen Nasional)
- Membeli rumah (rentang waktunya hingga 2014)
- Liburan ke Ternate bersama keluarga
- 1 research proposal
Mimpi pertama: Mengikuti 2 international conference
Bisa dibilang ini mimpi coba-coba. Atau jika ingin sedikit mendramatisir, ini mimpi nekat 🙂 Saya sangat tahu bahwa untuk mengikuti konferensi internasional, kita membutuhkan dana yang tidak sedikit (setidaknya untuk ukuran kantong saya). Sebagai bayangan, untuk registrasi paper kita membutuhkan sekitar 400-500 USD atau ketitar 5-6 juta Rupiah. Belum lagi membicarakan tiket menuju negara yang kita tuju (jika di luar negeri) atau di kota lain (jika di dalam negeri), biaya akomodasi, makan, hingga kebutuhan lainnya. Tentu tidak sedikit.
Saya akhirnya menggunakan metode yang sangat umum, dan lagi-lagi klasik. PROPOSAL!
Yupee.. Terkadang kita terlalu merumitkan cara dalam merealisasikan mimpi. Sudah banyak sekali tips yang kita dengar tapi begitu sedikit yang coba kita gunakan!
Dua paper saya ternyata diterima di dua konferensi internasional, yaitu di International conference of Network and Computing Technology (2013 ICNCT) di Korea pada 11-13 Mei 2012 dan The Fourteenth International Conference on Civil, Structural and Environmental Engineering Computing (CC 2013) yang di laksanakan di Cagliari – Italia, 3-6 September 2013. Saya kemudian mempersiapkan proposal pengajuan dana untuk berangkat ke dua negara ini. Namun, sebelum proposal disebar, ternyata saya sudah mendapatkan dana melalui “jaringan” beberapa pejabat untuk berangkat conference di Korea pada Mei 2013 dan rencana conference di Cagliari, Italia, saya ganti dengan conference di bali lewat even The 7th International Conference on Communication, Information, Communication Technology and System (ICTS). 14-16 May 2013. Konferensi ini dilaksanakan oleh Jurusan Informatika-ITS. Saya sengaja mengganti rencana conference ini karena Istri saya menjadi panitia di sana, sehingga kami bisa sekalian liburan. Pengalaman saya selama di Korea bisa kalian baca di sini dan seminar di Bali ini hanya berselang sehari dengan seminar saya di Seoul. Tiba di Surabaya malam jam 8, jam 4 pagi sudah kembali ke bandara untuk terbang ke Bali. Sangat melelahkan, tapi juga menyenangkan dan penuh pengalaman.
Kami berlibur hingga 3 hari dengan menjelajah Denpasar dan sekitarnya menggunakan motor. Murah meriah, dan tentu saja MENYENANGKAN. Really great experience.
Mimpi ke-dua: Mempublikasikan 4 paper: 2 untuk conference, 1 untuk jurnal internasional, 1 untuk SCI Jurnal
Dua paper conference berhasil saya publikasikan. Sedangkan jurnal internasional berhasil saya siapkan sebanyak 4 paper. Dua paper saya publikasikan di dua jurnal internasional yaitu International journal of Computer Application (IJCA), dan Journal of Advances Computer Networks, sedang 2 paper lain sedang saya submit di jurnal terindex SCOPUS yang merupakan hasil kerja saya selama studi 3 tahun di Taiwan.
Lagi dan lagi, jika kalian merencanakan dengan baik, berusaha dengan keras, maka tunggu saja waktu dimana semua mimpi kalian tercapai
Oh ya, 4 paper publikasi saya di tahun ini juga berkolaborasi dengan Istri saya. Saya memakai bahasa pemrograman java yang kebetulan sangat dikuasai oleh istri saya. Dia menjadi tentor saya. Pesan moralnya:
Ga asyiik ditentorin Istri 😛
Mimpi ke-tiga dan ke-empat: Menyetarakan Ijazah S2 dan membuat NUPN (Nomor Urut Pengajar Nasional) atau NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional)
Finally, di tahun ini juga Ijazah S2 saya bisa disetarakan dan NIDN saya akhirnya keluar meski dengan status dosen tidak tetap karena ada kesalahan berkas. Tapi saya akhirnya tidak mengurusi lagi karena sedang fokus untuk persiapan S3 saya.
Mimpi ke-lima: Membeli rumah
Seperti yang saya ceritakan diatas. Mimpi membeli rumah adalah mimpi di siang bolong yang entah kapan bisa tercapai 🙂 Tapi mungkin memang sudah takdir, akhirnya rezeki yang ngalir deres kayak air kran mampu mengantarkan mimpi keluarga kami membeli rumah di bulan April 2013 di daerah Sukolilo Park Regency (SPR) dengan harga sekitar 375 juta atau kalau dihitung-hitung bersama pajaknya sekitar 410-420 juta. Perjuangan membeli rumah ini memang berdarah-darah 😛 Tapi saya dan Istri selalu tersenyum dan menyimpulkan, bahwa biasanya rumah tangga kecil memulainya dari nol, apalagi beli rumah, biasanya butuh perjuangan. Well, pada akhirnya kami sudah tenang menempati rumah kecil kami berukuran 9×13 m di daerah Sukolilo dengan nyaman. Setidaknya saya bisa melanjutkan sekolah S3 dengan tenang 🙂
Mimpi ke-enam: Liburan ke Ternate bersama keluarga
Mimpi ini akhirnya batal kami laksanakan karena pada Oktober 2013, waktu yang tepat untuk berangkat ke Ternate, kami sekeluarga di serang sakit tipes. rencana tinggal rencana. Namun saya sendiri pernah ke Ternate di pertengahan Februari dan untuk mengganti rencana liburan ini, kami telah melakukan berbagai liburan keluarga bersama di Trenggalek, Malang, Yogyakarta, Bali, dan juga Jember. Jadi benar-benar tergantikan. Momen liburan ke Ternate ini Insya Allah akan terealisasikan pada 23 Januari 2014 nanti. 🙂
Mimpi ke-tujuh: 1 research proposal
Saya berhasil menyelesaikan 1 proposal riset selama 2013 dan awalnya hendak dimasukkan sebagai proposal pengajuan hibah ke DIKTI. Namun akhirnya saya urungkan karena beberapa pertimbangan. Seperti belum punya NIDN (walau dikasih solusi memakai nama orang lain), juga kemungkinan saya yang akan segera melanjutkan studi. Tapi setidaknya saya berhasil menyelesaikan 1 proposal riset ini.
Jika dikalkulasi, semua mimpi saya 100% tercapai. Tapi ternyata yang terjadi justeru lebih dari saya bayangkan. Saya kemudian merealisasikan mimpi-mimpi yang lain.
Mimpi ke-delapan: Buku Notes of 1000 days in Taiwan diterbitkan penerbit Mayor
Ini mimpi lama. Namun berkat usaha dan do’a, akhirnya buku Notes of 1000 days in Taiwan berhasil diterbitkan oleh Diva Press pada 2013. Sungguh menakjubkan. Buku yang ditulis karena kecintaan saya kepada putera saya, DeLiang, akhirnya membuahkan hasil. Saya benar-benar menjadi PENULIS! 🙂
Mimpi ke-Sembilan: Menulis 1 novel
Hal ini tidak pernah terjadi dalam hidup saya. Saya hanya berhasil menyelesaikan beberapa cerpen tapi tidak pernah berhasil menyelesaikan novel. Namun di September 2013, saya akhirnya memnuntaskan sebuah novel berjudul “Islammu adalah Maharku” yang berlatar kisah mahasiswi Indonesia yang dinikahi seorang Profesor muda dari Taiwan. Novel ini sedang direview oleh sebuah penerbit Islam mayor di Bandung. Mudah-mudahan segera diterbitkan! 🙂
Mimpi ke-sepuluh: Menjadi reviewer Jurnal Internasional
Menjadi reviewer sebenarnya bukan pengalaman baru, pernah diminta mereview beberapa paper di AISCT, namun tentu saja menjadi reviewer di Jurnal Internasional terindex Scopus yang diakui DIKTI sebagai jurnal Internasional terasa sangat spesial. Tepat sekitar bulan Juni, saya resmi menjadi reviewer di International Journal of Engineering. Sudah beberapa paper yang saya review dan terus terang ini memperkaya pengetahuan saya, meski tentu saja kualitas saya masing amat sangat jauh untuk menjadi seorang peneliti yang benar 🙂
Mimpi ke-sebelas: Mengisi lebih dari 10 seminar mahasiswa
Ada satu cita-cita yang sampai sekarang belum tercapai. MENJADI PENYIAR RADIO 🙂 Aneh ya? hehehe.. Saya memang berbakat untuk cuap-cuap. Kemampuan public speaking lumayanlah, maksudnya lumayan buruk 😛 Jadi selain menulis dan meneliti, saya suka memberikan motivasi di depan orang. Untuk itulah, di tahun 2013 ini pula saya berkesempatan mengisi berbagai seminar di UMS-Solo, UMY-Yogya, ITS-Surabaya, UBAYA, hingga PPNS. Terus terang, sangat menyenangkan. Sebuah momen dimana saya bisa berbagi inspirasi dan semangat kepada pemuda diberbagai tempat.
Banyak hal lagi yang saya kerjakan selama 2013, namun inilah memoar yang terakam dalam agenda saya. Sungguh menakjubkan.
Akhir kata saya ingin mengatakan ini kepada para pembaca.
Banyak orang dengan mudah mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Tapi lebih banyak lagi yang harus berjuang ekstra keras untuk menggapainya.
So never give up!
Salam hangat and welcome 2014
Ario Muhammad
Beneran mau jadi penyiar radio mas? 🙂
hehe.. Ia.. Sudah pernah jadi sih, Radio komunitas mahasiswa tapi 😛
Dahsyat… (Meminjam istilah ustadz Ashif). Smg makin bersinar di 2014 ^^
Amiin.. Antum juga broo! 🙂
Ping balik: (Time Management 1) Deep Work | Menjadi Sederhana Itu Indah...
Mas, sudah bikin buku ttg Time Managemen versi kompilasi? Kalo sudah, saya mau.. hehe.
kan sekarang banyak buku time manajemen, tapi kebanyakan isinya teori, bukan praktis. Banyak juga yang mengajarkan harus tekun, harus fokus, haris komitmen, tapi tidak dijelaskan step by step bagaimana caranya agar bisa tekun, bagaimana caranya fokus, bagaimana caranya agar bisa komit, uneg-uneg aja sih hehe.
keren, sy juga pengen sekolah lagi, biar bisa bikin satelit. 😀
Insya ALlah jika berhasil menjalankan time management dengan baik. Mau nulis buku tentang itu. Saya ga bisa nulis tanpa jadi pelaku yang sebenarnya..
semoga bisa terus berjaya 🙂