(Q&A Beasiswa) Bagaimana Mencari Beasiswa S3?

Bismillah…

Tulisan yang bertajuk (Q&A Beasiswa) adalah semua kumpulan tulisan terkait pertanyaan mengenai beasiswa di semua jenjang. Semoga memudahkan! saya merangkum beberapa pertanyaan yang hampir sama agar lebih mudah kepada para penanya untuk Saya beri jawaban.

 

Pertanyaan:

Perkenalkan sebelumnya Mas , Nama xxxx, Saya saat ini bekerja sebagai PNS di Lingkungan pemerintahan daerah xxxxx.
Saat ini sedang menempuh pendidikan s2 di Universitas xxxx.

Saya membaca beberapa artikel yang mas  tulis di blog mas . Saya ingin sekali melanjutkan pendidikan S3
karna itu sangat ingin mengetahui adakah cara yang bisa saya tempuh agar dapat melanjutkan perkuliahan S3 dengan beasiswa.
atas waktu dan jawabannya, saya ucapkan banyak terima kasih.

Jawaban:

Terus terang, pertanyaan ini paling sering ditanyakan. Awalnya saya menganggap bahwa pertanyaan-pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan-pertanyaan bagi para pemburu beasiswa yang (maaf) malas, alias tidak ingin bersusah-susah mencari informasi. Tapi ketika saya berinteraksi dengan beberapa mahasiswa di berbagai kampus, juga banyaknya pertanyaan seperti ini, saya mulai menemukan satu titik. Sesungguhnya sebagian besar (?) dari mereka bukan karena malas, tapi lebih tepatnya BINGUNG. Tidak mengerti bagaimana caranya mencari informasi karena kurang pengalaman ataupun tidak memiliki jaringan yang memadai untuk berdiskusi. Untuk itu, Saya berharap tulisan ini bermanfaat bagi Anda.

Ada beberapa hal yang ingin saya tekankan.

Pertama:

Tanyakan dulu kepada diri Anda, apa alasan Anda ingin melanjutkan S3? Ada salah satu tulisan saya di sini yang bisa Anda baca. Kenapa saya menanyakan ini, karena takutnya justru pendidikan S3 yang hendak Anda tempuh tidak memiliki arti yang signifikan bagi karir Anda. Betul, bahwa pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi akan merubah pola pikir kita secara masif, tapi apakah itu tujuan sebenarnya? Kalau Anda hendak melanjutkan S3 karena sekedar jalan-jalan, pengen ke Luar Negeri, dan alasan sejenisnya, sebaiknya perlu dikaji ulang.

Saya pribadi berpendapat bahwa menlanjutkan studi dalam hidup kita, harusnya BY DESIGN. Artinya telah kita rencanakan dalam hidup kita. Saya bukan tipe manusia yang punya rencana dadakan. Seperti jika ingin sekolah, ya daftar beasiswa, kalo bosan sekolah, ya bekerja, begitu seterusnya. Saya termasuk yang tidak menyetujui prinsip ini. Tapi semua kembali kepada Anda, karena Anda yang menjalani dan melewati semua proses tersebut.

ucl-campus-rom-university

Kedua:

Jika masalah yang pertama sudah terjawab. Saya akan coba menjelaskan dengan sedikit detail tentang rencana studi S3. Ada beberapa list yang harus anda tentukan, yaitu:

  1. Anda ingin studi S3 di bidang apa? bidang yang saya maksud adalah bukan hanya sekedar jurusan, namun spesifikasi riset. Karena spesifikasi riset ini sangat menentukan dimana dan dengan siapa Anda akan melanjutkan studi. Cara menentukannya bisa dengan melanjutkan riset studi S2 Anda, atau ketertarikan Anda akan bidang-bidang tertentu di jurusan yang sedang Anda geluti. Jika Anda belum menemukan, maka rajin-rajinlah baca jurnal/laporan/disertasi dari bebrbagai sumber hingga memperkaya pengetahuan Anda. Sebagai contoh, di dunia Teknik Sipil, ada bidang Struktur dan Material Konstruksi. Bidang ini harus bisa dipecah lagi menjadi minat riset yang spesifik seperti Geopolymer Concrete, atau Self healing concrete.
  2. Carilah calon supervisor/pembimbing yang tepat. Anda bisa mencari calon pembimbing dengan bantuan Mbah Google atau dari jurnal-jurnal internasional yang Anda baca. Biasanya di jurnal-jurnal tersebut terdapat kontak Profesor yang bisa Anda hubungi. Jika menggunakan kiai Google, Anda seharusnya lebih tahu bukan? Jika bingung, silahkan baca lagi tulisan saya di sini.
  3. Pastikan persyaratan yang harus Anda penuhi. Jika Anda sudah menemukan calon pembimbing yang tepat, Anda tinggal mencari tahu bagaimana cara menjadi PhD student di kampus tersebut. Sebenarnya caranya bisa Anda dahulukan dengan mencari negara yang Anda tuju, baru kemudian Anda cocokkan bidang minat yang hendak Anda geluti. Persyaratan-persyaratan terkait menjadi PhD student di kampus-kampus Luar Negeri, biasanya sangat lengkap termuat di website mereka. Silahkan di”bongkar” web mereka. Jika Anda belum tahu caranya, kali ini Anda harus belajar sendiri. kalo dalam Bahasa Inggris membingungkan, ya pake kamus 🙂

Ketiga:

Jika sudah dicek semua persyaratan, maka saya ingin memberikan gambaran umum kepada Anda terkait aplikasi S3.  Ada beberap persyaratan umum yang biasanya WAJIB kita siapkan jika hendak menjadi PhD student atau mencari beasiswa S3.

  1. Kemampuan Bahasa Inggris. Ini mutlak dimiliki oleh semua pelamar. Kemampuan Bahasa Inggris ini biasanya terwakilkan oleh nilai TOEFL, IELTS, atau TOEIC. Ada beberapa standar yang perlu diperhatikan. Pertama: Sebagian besar kampus menginginkan TOEFL/IELTS/TOEIC resmi dari lembaga internasional (Anda bisa googling untuk mencari tahu :)), jadi tidak bisa menggunakan TOEFL yang dikeluarkan kampus-kampus dalam negeri, bahkan ITP sekalipun. Bianya testnya MAHAL. IELTS sendiri sekitar 2.4jt (190 USD). Untuk itu Anda perlu memastikan di kampus yang Anda tuju mereka menerima sertifikat Bahasa jenis yang mana. Biasanya kampus-kampus Eropa dan USA/Canada menginginkan Anda memasukkan TOEFL/IELTS dari lembaga yang resmi. TOEIC sendiri setahu saya diterima di Jepang, tapi tidak di negara-negara USA/Canada/Eropa –masih perlu dikonfirmasi– Sedangkan untuk negara lain ada yang masih menerima TOEFL Like Test yang dikeluarkan oleh kampus-kamps dalam negeri. Kedua: Ada nilai minimal yang ditetapkan masing-masing kampus. Umumnya adalah 550 (PBT) atau 79 untuk IBT atau IELTS 6.0. Biasanya standar IELTS 6.0, Anda bisa dapatkan di negara seperti Belgia (KU Leuven maupun Ghent Univ) atau Irlandia (seperti NUI galway dan NCC). Taiwan sendiri menysaratkan 500 (PBT) (untuk NTUST) dan sebagian besar kampus lainnya. Sedang Hongkong setahu saya sama dengan Belgia dan Irlandia. Bagaimana dengan negara2 di Amerika Utara dan Eropa? sudah pasti standar bahasa mereka lebih tinggi, yaitu IELTS minimal 6.5 dengan sebagian besar mensyaratkan nilai tiap sesinya minimal 6.0 (untuk UK) dan IELTS 7.0 untuk kampus2 di Amerika Utara. INGAT, nilai ini adalah untuk bidang Engineering. Karena bidang sosial tentu lebih tinggi persyaratannya.
  2. Nilai GRE. Beberapa kampus besar di dunia, terutama hampir di semua kampus di Amerika Utara, mereka mensyaratkan nilai GRE sebagai acuan pendaftaran S3. Di Asia sendiri adalah Singapura, (seperti NTU). Jadi jika hendak ke benua Amerika, Anda punya “PR” tambahan. Nilai GRE ini jg dibuthkan ketika mendaftar di beberapa kampus di Arab Saudi.
  3. Nilai IPK yang memadai. Nilai IPK tentu dilihat ketika kita mendaftar karena sebagian besar kampus-kampus meletakkan standar IPK. Standarnya berapa? rata-rata sebaiknya di atas 3.0 dalam skala (1-4). Karena di beberapa negara seperti Denmark atau Hongkong, mereka punya sistem grading sendiri. –perlu dicek ke kampusnya masing-masing
  4. Pengalaman penelitian. Ini juga nilai plus yang harus kita siapkan. Pengalaman riset S2 kalian sebaiknya bisa dicoba untuk dipublikasikan di conference internasional maupun regional sehingga kita punya nilai jual. Sebagian besar ketika kita mendaftar S3, selalu ada item tentang DAFTAR PUBLIKASI. Walaupun tidak harus, namun ini menunjukkan bahwa pengalaman penelitian termasuk bagian dari penilaian. Ada model PhD yang berbeda yaitu Doctorate of Engineering (DEng) yang dikhususkan untuk para profesional. Jadi risetnya banyak aplikatif di dunia Industri. Salah satu kampus yang kesohor dengan bidang ini adlaah TU Eindhoven-Belanda. Jika Anda mengambil program ini, maka pengalaman bekerja dibidang kita akan sangat mendukung, berbeda dengan PhD murni.

Keempat:

Jika Anda merasa banyak yang kurang dari ke-3 hal di atas. Maka BEKERJA KERASLAH untuk mengejarnya. Ikuti kursus TOEFL atau rutin belajar, kemudian mulailah mempublikasikan riset kalian, dan jaga nilai kalian selama studi S1 maupun S2. Intinya JANGAN GAMPANG MENYERAH.

senja

Kelima:

Lalu bagaimana dengan beasiswa? Sekarang banyak sekali peluang untuk mendapatkan beasiswa. Anda bisa membaca dengan detail tulisan saya di sini dan di sini. Secara umum beasiswa ke LN sekarang syaratnya adalah TOEFL di atas 550. Kecuali DIKTI yang “hanya” 500. Tapi Syaratnya Anda harus dosen. Jadi mau tidak mau, bahasa Inggris jadi PR kita bersama. Sedangkan peluang beasiswa lain bisa Anda baca dari link-link yang saya kasih di atas.

Demikian jawaban atas pertanyaan Anda.

NB: bagi pembaca lain yang merasa ada yang salah dengan tulisan ini, mohon koreksinya.

Regards,

Ario Muhammad

Iklan

5 komentar di “(Q&A Beasiswa) Bagaimana Mencari Beasiswa S3?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s