Bismillah..
Ini adalah rangkuman cerita bertajuk “Journey to PhD”. Semua tulisan dalam tema ini akan mengangkat kisah studi saya hingga memperoleh gelar PhD -Insya Allah-
Update kabar Visa
Saya memang sudah tahu bahwa mengurus Visa ke UK membutuhkan waktu yang cukup lama. Bisa 1-3 bulan. Dan inilah yang terjadi pada Saya. Aplikasi ATAS (Academic Technology Approval Scheme) saya sampai sekarang masing ngambang. Karena sedang peak period ngurusin visa, alhasil belum ada hasil sampai sekarang. Harusnya memang membutuhkan waktu 20 hari kerja atau 1 bulan. Dan saya baru 22 hari, namun yang membuat saya khawatir karena kesalahan NAMA. Betapa bodohnya saya 😦 Gara-gara salah memahami makna nama kedua, akhirnya nama saya tertulis di aplikasi ATAS sebagai ARIO MUHAMMAD MUHAMMAD. Family name-nya terulang dua kali. Dan lebih bodohnya lagi, saya baru mengetahui masalah ini 4 hari yang lalu. Email saya ke kedutaan Inggris belum dibalas karena memang mereka sedang menerima banyak aplikasi dan pertanyaan-pertanyaan.
Mudah-mudahan tidak ada skenario buruk seperti saya harus aplikasi ulang ATAS yang memakan waktu 1 bulan lagi. Itu berarti keberangkatan sayapun bisa mundur 😀 Yang cukup menggembirakan adalah tanggal kedatangan saya tidak ditentukan oleh kampus tetapi berdasarka kesepakatan dengan supervisor. Walau di LoA saya sudah harus berada disana tanggal 8 September, namun kepastian tanggalnya masih bisa diundur. Beginilah enaknya jadi mahasiswa PhD di UK. No courses requirements so I do not need to take classes.
Berapa lama studi PhD?
Secara umum waktu studi PhD yang kita ketahui adalah 3 tahun. Namun biasanya memang ditempuh dalam waktu rata-rata 4 tahun. Beberapa negara di Eropa justeru programnya sudah disetting menjadi 4 tahun seperti di Belgia. Lalu bagaimana dengan studiku?
Yang menarik, di LoA saya waktu studi yang akan saya tempuh adalah mulai 8 September 2014 dan selesai pada 7 September 2018. Itu berarti 4 tahun. Pertama kali mengetahuinya, saya hanya bisa mengernyitkan dahi karena memang periode beasiswa DIKTI hanya 3 tahun, walau tetap ada kemungkinan besar diperpanjang hingga 4 tahun selama progress studinya bagus. Sampai sekarang saya tidak tahu apakah sistem di UK itu PhD memang 4 tahun atau karena mereka mengambil rata-rata waktu lulusan. Seingat saya di Taiwan dulu adalah 3 tahun, walau kenyataan memang tak seindah rencana. Hehehehe..
Yang bikin saya bingung dan mungkin senyum bahagia adalah, supervisor saya membuat periode studi PhD saya dengan estimasi beliau sendiri. Saat ini beliau dengan baiknya mencarikan meja (desk) dan komputer untuk area kerja saya selama studi di University of Bristol (UoB). Sudah 3 email yang beliau kirimkan, dari staff departmen, admisi, bidang IT sampai bagian operasional. Beliau sangat perhatian 😛 sama seperti pernyataan beberapa rekan PhD di sana yang dibimbing oleh beliau. Kata mereka, kita sangat beruntung mendapatkan supervisor seperti beliau. Well, yang bikin lucu, justru pencarian meja dan komputer buat saya ini dilakukan tepat ketika informasi ATAS dan Visa saya masih gak jelas. Hahaha..
Kembali ke cerita periode kuliah tadi, supervisor saya mengestimasi waktu studi saya dimulai dari 1 September 2014 sampai 31 Desember 2017. Atau sekitar 3 tahun 4 bulan 😛 Mudah-mudahan ini benaran indikasi kalau beliau juga sudah mempersiapkan dan memperkirakan waktu penyelesaian studi saya. Tentu saja saya berharap lebih cepat dari itu 😀 Saya tidak tahu kenapa beliau menuliskan periode studi saya hanya 3 tahun 4 bulan beda dengan yang ada di LoA, tapi besar kemungkinan karena memang di Guarantee Letter DIKTI yang saya kirimkan ke Bristol, waktu pendanaan beasiswa hanya dari 1 September 2014 sampai 1 Agustus 2017. Alias tepat 3 tahun. Hahaha.. Sungguh “kejamnya”.
Regards,
Ario
NB: Do not worry for DIKTI-ers, sudah ada skema perpanjangan beasiswa menjadi 4 tahun. Jadi jangan ragu melamar DIKTI 😛
Sumber gambar dari sini
yth bp Ario
Terimakasih sudah share pengalaman anda disini yang sangat membantu saya.
saya kemarin mendaftar online BPPLN dikti gel 3 tapi ternyata belum masuk daftar yang dipanggil wawancara, apakah mungkin karena saya baru memasukkan LOA supervisor aja ya, belum LOA Univ? saya sudah dapat supervisor yang bersedia membimbing saya di QUT australia.
berarti sekarang anda belum berangkat ya? apakah benar tunjangan keluarga memang baru smt ke-3 ? karena sy berencana membawa keluarga minimal 3-6 bulan sudah menyusul, krn anak sy mash balita.
terimakasih atas penjelasannya.
Dear Bu iik
Bisa jadi tidak dipanggil wawancara karena LoAnya masih LoA dari Prof.
DIKTI memang syaratnya MUTLAK UNCONDITIONAL LoA dari Universitas Jadi kalaupun LoA ada tapi masih conditional tetap tidak akan diterima.
Saya belum berangkat, masih mengurusi Visa. Mudah2an lancar karena rencananya diatara 7-14 September saya akan menuju Bristol.
Betul, tunjangann keluarga baru dimulai semester 3. Beda dengan LPDP atau IDB yang sudah dimulai sejak semester 1.
Sebagai informasi tambahan. Asuransi awalnya harus diurus sendiri jika hendak ke Australia. kemarin teman saya mengeluarkan dana sktr 30jt untuk asuransi (katanya begitu), nanti akan diganti oleh DIKTI (sepertinya begitu).
Jadi selain ekstra dana untuk bawa keluarga, dana asuransi ini juga harus diperhitngkan sebanyak anggota keluarga yang mau ikut.
Besarnya tunjangan juga belum pasti.
Saran saya, dipersiapkan saja untuk daftar QUT-nya. Dapatkan LoA unconditional, baru daftar DIKTI. Harusnya sudah berhenti di Gel. 3, tapi terus diperpanjang sampai gel. 4. Yang jelas, batas keberangkatannya harus dibawah 15 November 2014.
Demikian informasinya. Jika masih ada yg ditanyakan silahkan.
regards,
Ario
Mas, kalau boleh tau, masalah salah tulis nama di ATAS itu akhirnya penyelesaiannya bagaimana?
Alhamdulillah sudah beres dan berhasil dapat Visa! 😀
ATAS saya yg baru akhirnya dikirimkan sebulan setelahnya.