Ini adalah rangkuman cerita bertajuk “Journey to PhD”. Semua tulisan dalam tema ini akan mengangkat kisah studi saya hingga memperoleh gelar PhD -Insya Allah-
Ini soal KEYAKINAN
Kalian semua percaya bukan bahwa konsep rezeki, jodoh, kematian dan semua hal yang terjadi dalam hidup kita ada dalam kuasa Tuhan?
Saya termasuk orang yang bisa dibilang “terlalu” optimis. Ada beberapa cerita di masa lalu saya yang menurut saya bisa terjadi karena sikap yang terlalu optimis ini.
Saya melamar Istri saya dengan status PENGANGGURAN, alias belum punya pekerjaan tetap. Ya modalnya cuma mendapatkan beasiswa kala itu, tapi beasiswa sifatnya temporary alias sementara. Dan kami bersepakat suatu waktu akan kembali ke Indonesia, tentu saja saya sudah bertekad bulat untuk menjadi dosen, entah dimana.
Banyak yang bertanya, “lalu bagaimana kamu menghadap mertua yo? masa ga ada trik khusus?”
Saya gak punya trik apa-apa, saya hanya SUPER OPTIMIS kalau Istri saya tidak menolak saya, berarti keluarganya juga tidak akan menolak saya. Saya beruntung punya (calon) Istri kala itu yang menyadari betapa pentingnya persetujuan keluarga. Hal ini juga yang menyebabkan jawaban IYA dari dia begitu lamanyaaa. Saya hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 minggu untuk menyetujui bertaaruf dengannya, sedangkan dia butuh waktu sampai hampir 3 bulan sebelum saya mendapatkan kepastiaan bahwa proposal nikah saya diterima olehnya. Rupanya bukan hanya Istri yang menerima saya, tetapi keluarganya juga menerima saya dengan baik. Sampai sekarang, saya bahkan sangat dekat dengan mertua saya 🙂
Karena pengangguran ini, saya tidak pesimis ketika kembali ke Indonesia, saya hanya tetap berpikir posistif bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan do’a saya, apalagi saya sudah berikhtiar sebaik mungkin. Akhirnya ketika kembali ke Indonesia, sebelum memulai hidup di Surabaya saya sudah diterima sebagai dosen di Universitas Narotama. Modalnya cuma YAKIN, Insya Allah akan ada jalan.
Baca lebih lanjut →