Bismillah…

Ada satu hal yang saya pikir penting untuk direnungi anak muda, terutama laki-laki, yaitu pentingnya perencaan yang matang soal PERNIKAHAN. Saya bersaksi bahwa begitu banyak kemuliaan yang akan Anda dapatkan setelah menikah, bukan hanya saya seorang yang merasakannya tapi begitu banyak rekan-rekan saya di luar sana yang telah membuktikannya. Merasakan dalamnya makna Ath-thalaq ayat 2-3 bahkan Al-Anfal ayat 29, ya ketika menikah. Ketika semua urusan dimudahkan oleh Allah ketika kita telah memberanikan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan menikah.

Hanya saja, ternyata banyak juga yang masih menunda-nunda dan mencari alasan untuk tidak menyegerakan.

Apakah kita rela mata ini terus bermaksiat, mudah untuk tidak menahan pandang, pikiran yang dibuat sering melayang setiap hari, serta membirarkan jiwa kita ternoda karena dosa?

Sudah bukan rela rupanya, tapi sudah terbiasa. Ketika dengan santainya memuji kecantikan wanita, memandangnya dalam dan lekat-lekat, bermaksiat bersamanya ketika jalan berdua, bergandengan tangan, saling merindu meski hanya lewat pesan singkat. Begitu banyak kemaksiatan yang terlewati lalu kita atas namakan “Kan masih muda.. santai sajalah..” untuk semua perkara ini?

Sungguh, jangan meremehkan kemaksiatan-kemaksiatan kecil, ketika hati mulai tak tenang, jiwa gelisah, rindu mengetuk-ngetuk ingatan pada dia yang belum halal untuk kita. Mau kita menisbatkan hari kita dari maksiat menuju maksiat sedangkan begitu banyak peluang untuk menikah di depan kita?

Apalagi kalian yang sudah berpenghasilan, yang sudah mapan, bahkan sudah sampai kepada umurnya. Bukankah sebaiknya kita berikhtiar untuk menggenapkan dien kita agar jiwa lebih sakinah, agar mawaddah dan rahmah terus terpancar dari hidup kita? bukankah menikah akan memudahkan semuanya?

Jangan takut menikah, selagi niat kalian adalah untuk Ibadah.

Banyak yang sudah berkoar-koar ingin menikah, namun justru tidak punya perencanaan yang matang. Perencanan tidak dimulai karena SIAPA, tidak dimulai dari menyibukkan diri mencari calon Istri kita, perencanaan pernikahan mutlak kita perlu lakukan dengan baik. Kita boleh memiliki pilihan, namun dimensi menikah sungguh banyak yang perlu kita pertimbangan.

Saya ingin berbagi tips yang perlu Anda siapkan.

1. Kesiapan ruhiyah: Jangan remehkan ini. Dekati Allah dengan jalan apapun. Jika wajib sudah terpenuhi tambahi yang sunnah, jika sunnah masih sedikit tambahkan lagi yang banyak. Pelajari Ilmu Agama lebih dalam agar kekuatan ruhiyah ini solid di dalam diri kamu. Mulailah meminta kepada yang MAHA MEMILIKI. Mintakan do’a dengan khusyu agar dimudahkan untuk perjalanan kamu menuju pernikahan. Seriusi do’amu, jangan hanya sibuk SERIUS MENDOAKAN NAMANYA agar menjadi jodohmu dalam doamu. Doakanlah agar diberi kekuatan ruhiyah yang kuat, jasad yang prima serta kemampuan finansial yang memadai agar jalan pernikahan menjadi lapang.
2. Kesiapan mental: Banyak mebaca buku-buku psikologi hubungan laki-laki perempuan, banyak bercerita dengan mereka yang berpengalaman, banyak menggali informasi agar mental kalian lebih kuat.
3. Kesiapan keluarga: Ini yang biasanya menjadi kendala. Sebagian besar ketika saya membantu menjodohkan orang, masalah keluarga adalah masalah yang paling pelik. Maka rencanakan pernikahan sedini mungkin, karena jika sudah direncanakan dengan matang maka kalian bisa memulainya dengan melakukan hearing kepada keluarga. Saya dulu sudah merencanakan menikah ketika umur 21 tahun. Sejak saat itulah saya mulai membiasakan lobi kepada keluarga saya. Agar mereka tahu, agar mereka mengerti bahwa Anda ingin menikah di usia tertentu. Perencanaan awal yang matang akan memudahkan Anda.
4. Kesiapan finansial: Ini hal yang juga rumit bagi sebagian besar laki-laki. Pengecualian saya yang tidak menemui hambatan ini, saya menyarankan kepada Anda yang telah merencanakan pernikahan dalam usia muda untuk siapkan tabungan sejak sekarang. Dibanding sibuk pacaran dan berduaan mending sibuk kerja keras dan Ibadah biar rezekinya lancar. BERUSALAH SEKUAT MUNGKIN. Anda yakin bukan rezeki di tangan Allah? yakin kan jika akan dimudahkan jika niatnya ibadah? maka teruslah bergerak, teruslah berusaha, teruslah berdo’a kepada Allah, semoga masalah finansial ini segera teratasi. Ada saran yang cukup praktis sebenarnya terkait masalah finansial ini. Anda bisa cari Istri yang gak minta neko-neko. Saya ingat dulu Istri saya hanya minta mahar cincin emas, jika tidak bisa cincin emas putih, yang biasa juga gak paapa, yang penting ada maharnya. Susah gak cari Istri gini? Gak susah, asal kamunya jangan mau yang macem2 😛
5. Memilih pasangan: Upayakan cari wanita yang jangan cuma urusan fisik saja. Pikir-pikir baik-baik, bahwa urusan nikah itu bukan hanya soal kecantikan fisik atau bodi yang aduhai 🙂 Menikah itu kompleks, kesabaran, ketelatenan, kedewasaan, juga kecerdasan perlu dipertimbangkan baik-baik. Jadi pilihlah wanita yang sholehah dan cerdas. Yang sholehah beneran lo ya, bukan yang sholih 😛 Utamakan agamanya lalu pilih wanita yang satu visi denganmu. Saya ingat dulu mau menikah dengan Istri karena si doi mau PhD sama-sama di Luar Negeri. Insya Allah di tahun 2016 nanti kita akan memulai fase itu setelah 4 tahun yang lalu hanya tertulis di proposal taaruf saya. Pilihlah yang satu visi, yang visinya jauh kedepan untuk membangun keluarga Islami, keluarga yang akan melahirkan generasi-generasi rabbani. Insya Allah rumah tangga kita akan sangat solid kedepannya.

Jangan menunda pernikahan apalagi yang sudah siap. Yang belum siap jangan banyak omong mending sibuk pantaskan diri. Percayalah menyegerakan pernikahan itu akan membuat hidupmu lebih barokah, lebih bahagia, dan lebih tenang jiwa dan raga. Gak percaya? Coba aja.

Bristol, 9 Januari 2015

-Inspired from one of my friend! 🙂

NB: foto candid waktu honeymoon di Malang, Juli 2011 😀