Bismillah…
Dimanakah Allah dihatimu? saat saudara-saudara seakidahmu engkau habisi sehabis-habisnya.
Dimanakah Rasul mulia yang kau cintai sepanjang hayat dihatimu? saat dengan mudahnya engkau menghabisi nyawa sesama muslim hanya karena alasan kekuasaan.
Dimanakah syahadatmu? dimanakah keimananmu?
Dunia menjadi gelap..
Waktu seakan pekat..
Penghambaan menjadi sia-sia, tak berbekas.
Allah.. Beginikah dunia.. Beginikah jalan menuju akhir zaman?
Aku hanya menangis. Menangisi agamaku sendiri. Menangisi ukhuwah yang rapuh, menangisi tak adanya keteladanan yang benar.
Allah.. Beginikah wajah kami yang mencintai-Mu? beginikah langkah kami yang mengaku berjuang dijalan-Mu?
Semua tercerabut, tercampur baur.
Andai mereka mendengar jeritan kesakitan para korban, mendengar teriakan azan yang terputus, andai mereka berbenah untuk menghentikan kekuasaan dan dunia.
Tapi beginilah adanya. Hanya do’a, langkah yang tertatih, dan iman yang mencoba menjadi pijakan.
Berharap, aku, anakku, generasi-generasi dariku bukanlah bagian dari mereka yang melupakan-Mu, yang melupakan syahadat mereka.
Bristol, 28 Maret 2015.
awesome poetry…tapi lama gak di update nich situs ya?