Buku Notes of 1000 days in Taiwan

Notes of 1000 days in Taiwan

Kumpulan Testimoni Pembaca:

Testimoni 1: ”Sebuah tulisan yang hidup dan mengalir. Anda akan dibawa merasakan petualangan seorang Ario Muhammad dalam menjalani kehidupan seorang muslim di negara yang mayoritas non-muslim. Buku ini seperti kumpulan lagu indah di dalam satu album yaitu Islamku di Taiwan. Bila anda belum sempat ke sana, maka dengan membaca buku ini andapun serasa ikut menyanyikan lagu-lagu yang senada. Sangat saya anjurkan anda menikmati buku ini.” (Nopriadi Hermani, PhD Candidate at Tokyo Institute of Technology, Dosen Universitas Gadjah Mada)

Testimoni 2: Masya Allah, tulisan yang bagus sekali! Kisah-kisah dalam buku ini mengajak kita merasakan warna-warni menjadi mahasiswa muslim di luar negeri (Taiwan) berikut dengan hikmah-hikmah menarik yang bisa menjadi pelajaran berharga. Saya rekomendasikan buku ini untuk semua kalangan, khususnya mereka yang tengah atau hendak memulai perjalanannya untuk studi di luar negeri. Ganbatte!” (Danang Ambar Prabowo, Penerima beasiswa master Monbukagakusho 2010, University of the Ryukyus  – Jepang. Mahasiswa Berprestasi Nasional, 2007)

Testimoni 3: “Globalisasi telah mengharuskan setiap muslim untuk bersaing dengan ummat untuk menegakkan eksistensi Islam di belahan bumi manapun kita berada. Penulis telah memberikan teladan bagi kita untuk tetap berpegang teguh pada ajaran agama, tidak larut pada nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran agama dan budaya timur. Ditulis dengan bahsa yang ringan, memudahkan kita untuk menangkap intisari pelajaran hidup. Buku ini bisa menjadi sebuah panduan bagi generasi muda muslim sebelum menjelajah dunia untuk menegakkan eksistensi diri sebagai khalifah fil ardi dimanapun berada. Selamat membanca!” (Andri Gunawan, lulusan Master of Islamic Studies, International Islamic University of Islamabad (IIUI), Pakistan. Ketua Muslim Student Union (MSU), Islamabad – Pakistan 2009-2010)

Testimoni 4: “Ada tiga hal yang bisa saya tangkap dari karya sarat pesan ini; pertama, bahwa tradisi berhijrah, terlebih untuk menuntut ilmu, akan memberikan kita banyak kebaikan. hal ini harus menjadi keyakinan. kedua, madrasah kita sesungguhnya adalah rangkaian kehidupan yang kita jalani dari episode pertama hingga terakhir. dimana saja, kapan saja. ketiga, mengajari tanpa harus menggurui adalah pekerjaan sulit, tapi sang penulis berhasil melakukannya. baik lewat perjalanan hidup beliau, ataupun lewat buku ini sendiri. Selamat Ario! Allah yubaarik fiikum.” (Sidiq Nugroho, Alumni Jurusan Dirosah Islamiyah dan Bahasa Arab, Kuliyah Dakwah Islamiyah, Tripoli-Libya)

Testimoni 5: “Hen hao! Dari buku ini, saya mendapat gambaran nyata tentang daily life in Taiwan; tidak hanya seputar studi, tetapi juga kehidupan sebagai Muslim di sana. Patut dibaca oleh kita semua, terutama bagi yang akan pergi ke Taiwan.” (Retno Widyastuti, Program Officer Indonesia Mengajar. Penerima 2012 Taiwan Government Scholarships, National Cheng Chi University)

Testimoni 6: “Penjabaran yang sederhana namun sarat akan makna. Buku ini menyuguhkan runtutan pengalaman dalam pembelajaran mempertahankan keislaman di tengah keterasingannya, bahkan sampai memperkenalkan Islam kepada lingkungan sekitar yang belum mengenalnya. Saya sangat merekomendasikan buku ini bagi muslim Indonesia yang tinggal di luar negeri, terutama Taiwan.” (Tri Cahyo Wibowo, Presiden Forum Mahasiswa Muslim Indonesia Taiwan (FORMMIT) 2012-2013, penerima beasiswa Master of Mechanical Engineering, National Taiwan University of Science and Technology)

Testimoni 7: ”Disajikan dengan gaya bang rio yang humanis, hangat dan penuh makna dan inilah bagian favorit saya; ‘Lagi-lagi semua berawal dari harap, ketika ia mengkristal, maka yakinlah, selanjutnya engkau akan dihentakkan dengan semangat untuk takkan kenal lelah berusaha dan bekerja dengan sebaik-baiknya. Bagian yang selalu menjadi energi bagi kita melangkahkan kaki dimanapun mimpi kita berada.’“ (Iffan Sultami, penerima beasiswa PASIAD Fatih University – Turki. Ketua Divisi Hubungan International MITI Mahasiswa) 

REVIEW BUKU:

Buku ini adalah kumpulan tulisan penulis yang ditulis selama 3 tahun berada di Taipei – Taiwan. Buku ini terbagi dalam 6 bab. Bab pertama adalah CATATAN PENGANTAR yang berisi beberapa kisah penulis hingga bisa menjejakkan kaki di bumi Formosa – Taiwan. Berikutnya, pembaca akan disuguhi kisah KEHIDUPAN PARA MUSLIM DI TAIWAN, mulai dari pengalaman beribadah di Taiwan hingga kisah menjadi mahasiswa muslim dengan berbagai aktivitas risetnya. Kisah-kisah sederhana tentang para buruh migran dan para Taiwanese muslim yang penuh dengan hikmah juga ditulis dalam bab ini.

SERBA-SERBI MENJADI MAHASISWA DI TAIWAN akan menjadi cerita menarik yang sayang untuk dilewatkan. Pembaca akan mendapatkan berbagai kisah tentang perkuliahan di Taiwan, kesulitan-kesulitan melewati kuliah disini hingga cerita-cerita menarik yang penulis rasakan sendiri selama menjalani studi di Taiwan. Beberapa perjalanan wisata dan kisah-kisah seputar kehidupan lab juga tak luput dalam buku ini. Semuanya ditulis dalam bahasa yang ringan dan enak untuk dinikmati.

Keberadaan buku ini menjadi semakin berarti ketika pembaca tiba pada bab BELAJAR DARI MEREKA. Kisah inspiratif dari ruang kelas dalam diskusi-diskusi ilmiah bersama para profesor telah membuat penulis menuliskan kisah yang bertaburan hikmah selama berinteraksi dengan mereka. Belajar memandang Taiwan sebagai negara yang maju juga memberikan sisi positif yang luar biasa untuk bisa kita maknai dan pelajari. Dalam bab ini, pembaca akan disuguhkan tulisan-tulisan kontemplatif yang sarat makna dan nilai-nilai keluhuran.

Kisah penulis hingga mendapatkan jodoh di Taiwan Technology juga didokumentasikan dalam rentetan catatan kisah cinta bersama istri penulis saat ini. Dari kisah ta’aruf yang bikin kikuk, hingga momen kelahiran anak pertama penulis yang mendebarkan. Rekaman jejak keberhasilan istri penulis menyelesaikan studi masternya selagi hamil hingga melahirkan juga tertuang manis dalam bab ini. Selanjutnya, tulisan-tulisan penuh perenungan akan menjadi penutup buku ini yang termuat dalam bab RUANG KONTEMPLASI. Kisah perjalanan penulis dari Selatan Taiwan hingga ke Timur Taiwan, dalam perjalanan-perjalanan bersama para buruh migran, rekan mahasiswa, hingga para ustadz yang datang ke Taiwan, penulis dokumentasikan dalam bab ini. Banyak catatan-catatan dalam bab ini yang selalu membuat penulis terkenang akan peristiwa yang menjadi latar tulisan ini lahir. Tentang kelalaian kita sebagai insan biasa hingga goresan penuh motivasi yang mampu memberi kita semangat untuk semakin purna mencintai-Nya. Di bab ini, pembaca akan banyak merenung tentang kehidupan yang sudah lama telah kita lewati dalam keringnya penghambaan kepada Allah.

Selamat menikmati!

Buku ini bisa di dapatkan via online dari web penerbitnya di sini.

Iklan

Satu komentar di “Buku Notes of 1000 days in Taiwan

  1. Ping balik: Journey to PhD (36) – Ramdhan dan keberkahannya – Menjadi Sederhana Itu Indah…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s