Bismillah…
Ini adalah rangkuman cerita bertajuk “Journey to PhD”. Semua tulisan dalam tema ini akan mengangkat kisah studi saya hingga memperoleh gelar PhD -Insya Allah-
“The next 3-4 months will be a critical time for you. It is extremely important for your PhD study, your future career as a researcher and lecturer, and of course as a father and husband for your family. Work hard. Someday you will feel the joy of those hard works.” (Dr. Katsuichiro Goda, September 2016)
Kalimat ini terekam dengan sangat kuat dalam memori saya. Beberapa hari setelah tiba di Bristol, saya menghadap pembimbing utama untuk membicarakan penulisan Jurnal paper dan rencana penyelesaian studi S3 saya. Setelah datang ke UK membawa keluarga, semua ritme memang butuh penyesuaian. Beliau merasa perlu mengingatkan saya bahwa memanfaatkan waktu dengan baik adalah kunci penting untuk menuntaskan misi penyelesaian studi PhD ini.
Dua jurnal paper segera terbit
Setelah melewati proses panjang penulisan journal paper yang terhambat karena kesibukan saya conference di Turkey, visiting di Kyoto University-Jepang, promosi buku terbaru, dan bolak-balik di Indonesia, paper ini akhirnya selesai juga dan diterima di jurnal Frontiers in Built Environment untuk special topic: Mega Quakes: Cascading Earthquake Hazards and Compounding Risks. Saya banyak belajar cara menulis yang benar dari proses penulisan paper ini. Setelah melewati puluhan revisi yang bahkan saya sudah tidak tahu berapa kali proses revisinya, akhirnya pembimbing saya menyetujui draft jurnal ini untuk disubmit. Sampai saat inipun saya masih merasa ada beberapa bagian yang bisa ditingkatkan, terutama masalah novelty statement which I think I can make it much better.
Jurnal kedua, saya hanya akan menjadi co-author. Riset dalam paper ini adalah kolaborasi dengan para researcher senior di DPRI-Kyoto University yang mengupas tentang tsunami risk assessment due to future tsunamigenic events in Mexico. Saya memang beruntung bisa dilibatkan dalam proyek riset yang didanai JICA di Mexico ini. Bulan Juni kemarin saya diundang ke Kyoto University untuk menuntaskan salah satu tugas sebagai partner kolaborasi mereka. It is indeed a very great experience.
Second year review
Saya terlewat deadline review PhD tahun kedua karena kesibukan persiapan keberangkatan keluarga ke UK. Untungnya bisa di undur deadline review ini dari 5 September ke 18 Oktober. Beruntungnya lagi, karena yang mereview saya adalah pacar dari rekan post-doc lab kami yang saya cukup kenal baik. Jadilah review ini tidak terlalu menegangkan. Selain karena memang review tahun kedua ini tidak begitu penting selama progress riset kita baik-baik saja. Semua persiapan laporan sudah saya selesaikan setelah bersemedi 3 jam di office Jumat kemarin. Again, if you fully concentrate on your works, everything will be perfectly done.
Kepindahan keluarga
Saat ini kami belum bisa pindah ke rumah baru yang sudah kami sewa. Letaknya memang tidak dekat dengan kampus namun bisa dijangkau dengan bus dari Bristol Coach station sekitar 10 menitan. Waktu yang cepat ditengah macetnya kota Bristol ketika jam pergi dan pulang kerja tiba. Jadi beberapa pekan terakhir memang masih dalam masa-masa penyesuaian. DeLiang juga baru memulai sekolahnya 2 pekan dan belum full day (dari 8.35am-3.15pm) karena masih masa adaptasi bagi anak-anak usia 4 tahun. Mulai pekan depan DeLiang akan melewati full day school yang tentunya akan sangat membantu kami menata waktu keluarga kami. Yang paling menyenangkan adalah saya kembali menjadi morning person karena kami bertiga harus berangkat ke sekolah sekitar jam 7.30am. Dalam pekan ini saya sudah mulai mengerjaka riset sejak jam 9 pagi. Alhasil, waktu kerja efektif saya meningkat dari 3-4 jam sehari di pekan lalu menjadi 6-7jam di pekan ini. That was wonderful. Istri saya juga sudah disibukkan dengan 3 kali meeting di waktu kurang dari sebulan sejak dimulainya studi S3nya. Dua kali meeting dengan supervisornya yang sangat baik, dan satu kali dengan post-doc di labnya. Istri saya juga mendapatkan rezeki nomplok seperti tahun pertama dan kedua saya menjalani PhD: Menjadi teaching assistant di kelas Introduction to Programming bagi anak-anak S1 di Engineering Math department, Bristol University. Lumayan untuk makan sekeluarga di Cosmo 🙂
Progress penyelesaian S3
Di laporan second year review saya. Semua targetan dan pencapaian selama dua tahun PhD terekam dengan baik. Saat ini saya sudah menulis hingga Chapter 5 dan tinggal tersisa 2 chapter lagi sebelum masuk ke bab Conclusion and Outlook. Tentu saja ke-5 chapter itu masih harus direvisi namun setidaknya raw conceptnya sudah matang. Saat ini saya sedang melakukan analisis lanjutan Chapter 5 dan 6 dan menyiapkan konsep Chapter 7 yang analisisnya sedikit lebih mudah karena memang lanjutan task dari Chapter 6. Saya masih sangat optimis bisa menyelesaikan semuanya dengan baik.
Saya dan supervisor memang menargetkan menyelsaikan studi PhD saya di bulan Desember 2017 atau selama 3 tahun 3 bulan. Tak mudah memang, tapi jika saya konsisten saya masih yakin bisa merampungkannya dengan baik. Pekerjaan berikutnya terkait dengan penyelesaian studi saya dalah menyiapkan 3 jurnal paper lagi. Yang “wajib” adalah 2 jurnal paper lagi. Satu jurnal paper adalah pengembangan jurnal pertama saya jadi tidak terlalu banyak masalah. Dua jurnal sisa lagi berasa dari Chaper 6 dan 7. Berbekal pengalaman penyelesaian jurnal pertama yang selalu bermasalah dengan masalah writing, saya bertekad untuk mulai menulis sedini mungkin dan memastikan alur cerita paper saya benar-benar komprehensif. Di UK masalah writing ini benar-benar di “bombardir”. Benar benar berbeda dengan pengalaman di Taiwan dulu. Paper ini juga akan menjadi bagian dari Chapter 6 dan 7, jadi memang sekali bekerja bisa untuk dua tujuan. Bismillah...
Tidak ada kesuksesan yang instan, tidak ada keberhasilan tanpa do’a, dan tidak ada kepuasaan tanpa susah payah. Stay calm and work hard!
Bristol, 24 September. Welcome autumn!