Journey to PhD (42) – Tips mencari pembimbing studi S3

Bismillah…

Ini adalah rangkuman cerita bertajuk Journey to PhD”. Semua tulisan dalam tema ini akan mengangkat kisah studi saya hingga memperoleh gelar PhD -Insya Allah-

Salah satu kunci sukses keberhasilan menyelesaikan studi S3 adalah mencari pembimbing yang tepat bagi kita. Saya memperhatikan banyak calon mahasiswa S3 atau yang sudah menjalankan studi S3 tidak melakukan survey dengan teliti dan benar terkait calon supervisorS3. Akibatnya proses menjalani studi S3 tersendat-sendat dan banyak tantangannya. Kali ini saya akan membagikan tips-tips penting agar bisa memiliki supervisor yang helpful dan mendukung penyelesaian S3 kita dengan baik.

PERTAMA: Pilih either yang young & passionate or senior reseacrher yang punya nama

Tips pertama ini pernah saya dengar dari seorang Associate Prof. di Taiwan dulu. Ada beberapa pertimbangan kenapa kalian yang ingin melanjutkan S3 memilih dua kandidat supervisor dengan kriteria diatas:

  • Pertama: biasanya calon pembimbing yang muda dan passionate punya etos kerja yang luar biasa. Di umurnya yang baru menjelang 40 atau bahkan lebih muda dari itu, biasanya mereka akan semangat melakukan publikasi dan mencari grant-grant untuk peroyek riset yang mereka kerjakan. Kesempatan dibimbing mereka akan membuka peluang untuk merasakan pengalaman menulis paper secara extensive, punya etos kerja yang baik, dan tentu saja aktif terlibat dalam proyek penelitian.
  • Kedua: untuk calon pembimbing yang sudah senior (e.g. full professor) maka kita dijamin akan mengerjakan riset yang bereputasi internasional. Profesor-profesor senior umumnya sudah dikenal dikalangan koleganya akan menghasilkan lulusan PhD dengan kualitas riset yang baik. Keuntungan lain, bisanya sang profesor ini memiliki para postdoc yang bisa membantu kita menyelesaikan riset kita jika menghadapi kesulitan. Karena calon pembimbing seperti ini SANGAT SIBUK, bisa jadi waktu kita cukup terbatas untuk mendapatkan kesempatan berdiskusi, namun adanya posdoctoral lain atau pembimbing ke-2 yang lebih muda biasanya akan membantu keberhasilan riset kita. Terakhir, berada dibawah bimbingan profesor senior seperti ini maka akan memudahkan kita melakukan kolaborasi riset dengan banyak orang dilain universitas dan negara. Umumnya, dikampus-kampus top dunia, para senior profesor ini memiliki proyek riset besar yang merupakan konsorsium banyak kampus sehingga memudahkan kita untuk menggali pengalaman di lain tempat.

Saya sendiri memiliki supervisor yang muda dan passionate. Etos kerjanya luar biasa dan diatas rata-rata. Kesempatan bekerja dengan beliau membuat saya belajar banyak tentang proses penulisan ilmiah hingga melakukan riset yang baik dan berkualitas.

uob1

KEDUA: Utamakan pembimbing di reputable university

Tips kedua ini sebenarnya bukan jaminan, namun calon pembimbing yang berada di reputable university (e.g. 100 kampus terbaik di dunia) umumnya memiliki jaringan riset yang luas, kelayakan fasilitas riset yang sangat memdai, dan ketersediaan fasilitas pendukung (e.g. researcher lain yang paham dengan bidang kita) untuk membantu studi S3 kita. Jadi jika anda menemukan ada calon pembimbing seperti di kriteria pertama, maka utamakanlah memilih di kampus-kampus yang beruputasi.

KETIGA: Cari pembimbing yang punya proyek riset besar

Kriteria ini mungkin mudah ditemui bagi mereka yang riset dibidang science karena memang proyek-proyek riset begitu banyak tersebar. Jika sedang bingung memilih calon pembimbing S3, maka pilihlah mereka yang memiliki proyek riset dengan dana yang besar dan dalam periode yang lama (e.g. beberapa tahun). Kesempatan memiliki pembimbing dengan proyek riset yang banyak ini akan memudahkan kita untuk terlibat dalam penyelesaian riset, mendapatkan funding conference, hingga research exchange ke berbagai negara/universitas.

Saya sendiri, ketika memilih pembimbing S3 saya yang sekarang, saya sudah mengetahui beliau baru saja memenangkan grant project riset CRUST dari EPSRC-UK (ttp://gow.epsrc.ac.uk/NGBOViewGrant.aspx?GrantRef=EP/M001067/1). Kesempatan menjadi bagian dari proyek riset ini membuat saya bisa menjadi exchange researcher di Kyoto University dua kali (2015 dan 2016), mendapatkan funding untuk conference, hingga melakukan field investigation di pulau terluar UK. Kesempatan bekerja dibawah sebuah proyek riset juga memudahkan kita membangun jaringan dan belajar banyak hal dari kolega-kolega kita.

KEEMPAT: Jangan MALAS riset

Ini bukan soal riset ilmiah yang akan kita kerjakan, namun tentang riset PERSIAPAN S3 yang harus anda lakukan. Berikut beberapa hal yang perlu anda gali:

  • Riset tentang cara bimbingan calon supervisor kita. Anda bisa mengontak salah satu mahasiswa S3 bimbingan calon supervisor yang anda tuju dan menanyakan karakter dan proses bimbingan beliau. Anda harus bisa mencari tahu barapa kali proses bimbingan dalam sebulan (e.g. weekle or monthly), karakter beliau kepada anak didik, juga kemudahan mendapatkan funding jika melakukan extended project research atau conference. Jangan lupa mencari tahu tentang pressure yang diberikan oleh calon pembimbing. Saya punya sahabat yang meeting bisa sampai 3 kali sehari dan full melakukan riset eksperimen di lab. Bayangkan betapa frustasinya dia.
  • Riset jumlah mahasiswa yang berhasil diluluskan. Ini penting untuk mengetahui bahwa anda punya peluang untuk lulus S3 dengan baik. Jika perlu, pastikan mengecek berapa lama mereka melewati studi S3.
  • Riset tentang keaktifan publikasi sang calon pembimbing. Ini untuk memastikan bahwa calon pembimbing kita memang sedang dan masih terus aktif dalam melakukan penelitian. Tidak hanya terjadi di Indonesia, di luar negeri juga ada profesor yang tidak banyak menghasilkan karya riset yang berkualitas sehingga publikasinya seperti termakan usia.
  • Riset tentang proyek riset yang berhasil dan sedang dilaksanakan untuk memudahkan kita dengan point ketiga tadi.
  • Riset tentang award atau penghargaan yang pernah diberikan kepada calon pembimbing kita. Ini untuk melihat seberapa terkenal dan berkualitasnya supervisor kita.

Saya melakukan semua ini ketika sedang mencari tempat dan lokasi S3. Saya menghubungi salah satu bimbingan PhD dibawah pembimbing saya saat ini dan menanyakan tentang calon pembimbing, frekuensi bimbingan, juga karakternya. Data publikasi, proyek riset dan jumlah penghargaan juga saya baca dengan detail. Salah satu alasan kenapa saya memilih pembimbing saya saat ini (http://research-information.bristol.ac.uk/en/persons/katsu-goda(e1145717-2939-4bc4-aa7b-bd552d466d96)/publications.html) karena beliau pernah mendapatkan Early Career Charles Richter Award dari American Seismological Society (ASS), ini seperti penghargaan nobel dibidang gempa untuk kategori young researcher.

Lalu setelah menemukan calon pembimbing, apa yang dilakukan?

Hubungi mereka dan mintalah kesediaan mereka untuk membimbing anda. Siapkan CV Anda lalu kirim email seperti contoh berikut:

Dear Prof. Katsu Goda

My name is Ario Muhammad from Indonesia, 26 years old. Currently, I am a junior lecturer at Civil Engineering Department, The Narotama University – Indonesia . 

I have opened your website and interested in your research about probabilistic seismic hazard and risk analysis. Recently, I am reading some of your papers especially the papers related to seismic risk analysis. The field of seismic hazard and risk analysis is really interesting and challenging since I live in the seismic zone area. Additionally, this year I conduct the research about probabilistic analysis to predict the recurrence time of earthquake in Indonesia using Java programing language. This increase my curiosity and passion to conduct the research in this field.

I plan to pursue my PhD study at Bristol University in next year (2014) and now I am applying for Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDPD) Scholarships managed by the Finance Minister of Indonesia and Islamic Development Bank (IDB) Scholarshipsas as the full financial support for my PhD study. The admission letter from Bristol University is one of the requirement documents to support my application.

As I read in Bristol University admission regulation, in order to apply on doctorate program, I need to contact the expected supervisor directly. Furthermore would you mind to accept me as the doctorate research student on your laboratory and what are the expected research topic that can be my future research in Bristol University?

For your consideration, I attached my complete CV which is provided some additional information about my background.

I sincerely hope that you will reply this email and great thanks for time to read this message. 

Sincerely yours,

Ario Muhammad

Selamat mencoba dan jangan menyerah!

Bristiol, 7 Maret 2017

COver3

Iklan

Satu komentar di “Journey to PhD (42) – Tips mencari pembimbing studi S3

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s