Bismillah…
Tulisan ini adalah bagin dari Self Management Project yang saya dedikasikan untuk membahas masalah manajemen diri. List artikelnya bisa di lihat di sini.
Adalah reality show Korea Selatan, The Return of Superman, yang saya tonton di tahun 2015 yang mengingatkan saya dengan artikel yang dikupas di buku How Childreen Succeed oleh Paul Tough. Ada 3 anak kembar dari Song Il Guk, seorang aktor terkenal Korea Selatan: Daehan (tertua), Mingguk (tengah), dan Manse (bungsu) yang menjadi alasan kenapa saya menonton acara ini. Bagi saya, cara sang Ayah mendidik ke tiga anak ini bisa kita ambil banyak pelajaran. Salah satu yang paling terekam dalam memori saya adalah ketika dia menguji 3 anaknya untuk melihat will-power dan self-control mereka. Ke tiga anaknya di beri satu potong kecil semangka di atas meja kecil mereka, lalu sang Ayah memberi pesan yang sederhana tapi sebenarnya merupakan cara dia untuk menguji self control mereka:
“Jika kalian tidak memakan semangka ini sampai Ayah kembali, maka Ayah akan memberikan hadiah 2 potong semangka buat kalian yang bisa menunggu.”
Singkat cerita, hanya Manse, si Bungsu yang bertahan hingga Ayahnya datang, sedang dua kakaknya, tidak bisa menunggu dan hanya membutuhkan kurang dari 30 detik untuk melahapnya.
Jauh sebelum Song Il Guk menguji anaknya dengan Semangka, di tahun 1960-an, Prof. Walter Mischel, yang saat ini menjadi Prof. di Stanford University, sudah menguji di laboratorium psikologi-nya terkait dengan will power dan self control anak-anak. Experiment Prof. Mischel ini dikenal dengan marshmallow test. Test ini dilakukan pertama kali kepada anak-anak berusia 4 tahun siswa Nursery di Stanford University. Mereka diberikan mashmallow di atas meja mereka, yang disebelahnya terdapat Bel. Di ruangan tersebut, mereka kemudian ditinggalkan bersama Marshmallow dan dipesankan untuk menekan bel di meja mereka jika mereka ingin memakan marshmallow. Sang penguji test ini kemudian akan datang dan memberikan mashmallow kepada anak yang menekan bel. Bagi yang berhasil tidak menekan bel hingga sang penguji kembali, maka akan diberikan 2 buah marshmallow.
Ditahun 1980-an, Prof. Mischel kemudian melihat perkembangan akademik sang anak yang berhasil menahan untuk tidak memakan marshmallow dan mereka yang tidak mampu mengontrol diri mereka dibawah 30 detik. Surprisingly, anak-anak yang berhasil menahan untuk tidak memakan marshmallow, rata-rata memiliki nilat Scholastic Assessment Test (SAT) yang lebih tinggi: ~210 poin dibanding anak-anak yang tidak mampu menahan marshmallow (SAT adalah test yang dilakukan untuk menilai seorang siswa layak untuk masuk ke perguruan tinggi). Menariknya, anak-anak yang berhasil menahan diri tersebut ternyata termotivasi untuk mendapatkan 2 marshmallow dan melakukan self distraction agar tidak melihat marshmallow di depannya. Ada yang sengaja menghindar, ada yang membayangkan itu bukanlah marshmallow, bahkan yang paling menakjubkan, ada anak yang sengaja tidur hingga sang penguji datang agar tidak tertarik dengan marshmallownya. Dari hasil penelitian inilah, banyak para ilmuwan yang berkesimpulan bahwa self control dan will power MENJADI kunci sukses bagi seseorang.
Sayangnya, tidak sesederhana itu. Dr. Angela Duckworth (penulis buku GRIT), di tahun 2003, saat ia masih menjadi Postdoctoral di University of Pennsylvania, melakukan test yang hamper mirip dengan Prof. Mischel. Hanya saja, kali ini Dr. Duckworth melakukan pelatihan intens kepada siswa SD kelas 5 di Philadelphia untuk memiliki will power dan self-control yang tinggi. Berbeda dari hasil test Prof. Mischel, hasilnya tidak seperti hipotesa mereka. Ternyata, will-power dan self-control saja tidak cukup. Hasil ujian anak-anak SD ini justru tidak mengalami peningkatan dan mengubur semua teori mereka tentang pentingnya will power dan self-control.
Dr. Duckworth kemudian sampai kepada kesimpulan, bahwa jika ingin merealisasikan target anda atau jika ingin membuat anak anda sukses, maka yang dibutuhkan adalah MOTIVATION dan VOLITION. Dua hal ini tentu saja TIDAK MUTLAK menjadi syarat utama karena karakter manusia begitu kompleks. Tapi, motivation dan volition ini bisa menjadi kunci. Volition ini bisa kita definisikan sebagai will power dan self discipline. Oleh karena itu, banyak mungkin dari Anda yang TERMOTIVASI LUAR BIASA tetapi belum tentu berhasil merealisasikan target yang sudah anda buat. Karena apa? Anda kekurangan VIOLITION, salah duanya adalah will power dan self control.
Happy Monday!
Ditulis hanya dalam 20 menit
Sumber gambar dari sini