Journey to PhD (45) – Akhirnya SUBMIT PhD Thesis

Bismillah…

Hari ini, 3 tahun 2 bulan sudah perjalanan studi S3 saya terlewati. Banyak orang melihat skenario perjalanan studi S3 saya seperti cerita menarik tanpa kendala, bak dongeng tanpa konflik. Ada juga yang berkesimpulan bahwa saya bisa melewatinya karena otak encer dan mudah menaklukkan kesulitan. Tak banyak yang kemudian belajar bahwa dibalik cerita yang dibilang tanpa kendala ini, tanpa ada konflik yang berarti ini, ada perjuangan dan kerja keras yang tak mudah.

3 tahun 2 bulan ini adalah sebuah perjalanan panjang yang menguras emosi, isi kepala, merontokkan rambut di ubun-ubun, juga hari-hari yang terlewati dengan kerja keras tak henti. Maka saya memberi apresiasi yang sangat besar kepada para pejuang akademik di level ini. PhD adalah proses yang tak mudah –at least bagi saya yang miskin ilmu dan pengalaman-. Ini perjalanan yang hanya bisa dilewati oleh mereka yang panjang nafasnya, mau bertarung dengan revisi demi revisi, kegagalan demi kegagalan riset di laboratorium, hingga hasil analisis yang seringkali tak sesuai harapan.

DeLiang dan PhD Thesis saya

Baca lebih lanjut

Iklan

[Serial Bencana – 1] Jika Tsunami terjadi di Padang, Seberapa besarkah efeknya?

Bismillah…

Adalah gempa dan tsunami Aceh 26 Desember 2004 (Mw 9.15) yang menjadi memori tak terlupakan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Bencana yang mengejutkan ini tercatat sebagai bencana alam yang memakan korban jiwa terbesar keenam sepanjang sejarah. Lebih dari 200,000 orang meninggal akibat bencana ini dengan kerugian ekonomi mencapai hampir 200 Triliyun Rupiah [1-3] yang diakumulasikan dari seluruh negara yang terkena dampak gempa dan tsunami di sepanjang wilayah peisisir Samudera India (e.g. Sri Lanka, Thailand, dan Indonesia). Ketinggian tsunami yang tercatat dari hasil observasi lapangan di Banda Aceh mencapai 35 m* [3-4]. Wajar jika sebagian besar masyarakat Aceh saat itu menganggap jika kiamat telah tiba karena kedahsyatan air bah yang terbawa lewat Tsunami memang mencengangkan dan terekam sebagai yang terbesar di sepanjang sejarah umat manusia.

 

Tipe gempa

Gambar 1: Tipe-tipe gempa

Tsunami tidak semata-mata terjadi hanya karena gempa. Gempa yang terekam dalam kehidupan kita tidak semua sumbernya dari dasar laut. Tsunami adalah bencana yang baru akan terjadi jika gempa bersumber dari laut. Kecuali tsunami di Palu kemarin yang memang diluar ekspektasi teoritis. Gempa dari laut yang menghasilkan tsunami-pun harus memiliki tipe tertentu untuk bisa menghasilkan tsunami. Tipe jenis gempa yang menghasilkan tsunami adalah gempa sesar naik dan turun (lihat Gambar 1). Hanya saja gempa sesar turun umumnya tidak menghasilkan tsunami yang signifikan. Coba bayangkan jika ada air dengan volume sebanyak lautan berada diatas tipe gempa sesar naik, maka dipastikan setelah terjadi pergeseran patahan, maka gelombang air yang besar akan terjadi dan terus mengalir hingga ke daratan (lihat Gambar 2). Aliran air bah inilah yang menghantam keras wilayah pesisir dan mengakibatkan kerusakan yang besar.

Proses-Tsunami

Gambar 2: Proses terjadinya tsunami [4]

SUMBER GEMPA 2004 DAN POTENSI GEMPA BERIKUTNYA Baca lebih lanjut