Bismillah…
Tak cukup hanya dengan kesungguhan hati meminta. Do’apun ada seninya. Puji-pujian untuk-Nya dan Rasul-Nya adalah pendahulu dari segala pintamu, kemudian, iringilah ia dengan kalimat ampunan dan pertaubatan, lalu tutuplah dengan segala tumpukan harapanmu. Jangan lupa untuk mensucikan tubuhmu, memperhatikan waktu do’amu, dan tempat dimana engkau berdo’a. Jika masih belum berbalas, pakaikanlah makna “baik sangka” kepada-Nya, karena buah kesabaran memang selalu indah.
Kalaupun di waktu berikutnya, baik sangkamu itu mulai berkarat. Maka yakinkanlah di dalam dirimu, bahwa masih banyak cela dan noda yang melekat dalam hatimu. Ia menjadi penghalang terkabulnya do’amu, sebab kekotoranmu yang pernah terjadi dahulu, bisa jadi menjadi hambatan naiknya do’a-do’amu menuju langit-Nya.