Letter to my love – 6

Bismillah…

Suara-suara alam dalam warna senja yang indah, membisikkan bait-bait rindu pada sang kekasih. Mengenangnya dalam cinta yang menggenang, menjiwainya dalam rasa yang tenang. Aku memikirkannya. Melamunkan senyumannya, mengimajikan kehadirannya. Beginilah cinta, candunya memabukkan, rasanya begitu menggetarkan.

Namanya tersebut laksana penawar dahaga berkepanjangan. Sentuhannya adalah tangan malaikat yang menyembuhkan. Bahagianya adalah bahagia semua rasa yang pernah ada. Kehadirannya adalah warna-warna puisi di langit musim semi Kyoto yang indah. Aku menyadari, rasa cintaku telah begitu jauh untuknya.

bertiga

Baca lebih lanjut

Iklan

Letter to my love – 5

Bismillah…

Kamu mengajarkanku begini: RENDAH HATI.

Jangan pernah menyombongkan dirimu atas apa yang kamu raih. Jangan pernah membiarkan dirimu terbang disapu keangkuhan karena pencapaian. Sombong adalah milik Allah. Kerendahan hati adalah milik para pemenang.

Kamu? bukan apa-apa. Belum apa-apa. Bahkan jika seluruh dunia mengatakan bahwa kamu adalah “apa-apa” janganlah kamu merasa ada apa-apa. Karena keangkuhan adalah hal yang paling mudah membuatmu tergelincir.

Aku tahu.. Aku sangat tahu, kata-kata semenarik ini tidak pernah engkau uraikan dari bibirmu yang jarang ternodai, tetapi kamu berkali-kali mengingatkanku untuk berpikir tentang semuanya. Bahwa keangkuhan adalah sikap yang tidak pantas, bahwa kesombongan bukanlah pakaian seorang muslim. Kamu mengajarkanku begitu.

Kamu juga mengajarkanku begini: JUJUR.

Jika Aku harus mencari orang paling jujur yang pernah saya kenal selama hampir 28 tahun hidupku di dunia, maka akan kujawab KAMU. Ya kamu. Kejujuranmu adalah hal yang benar-benar mengagumkan. Kamu akan mengatakan tidak jika memang tidak, dan akan mengiyakan jika memang benar. Bukan karena keras kepala, tapi lisanmu hanya tidak terbiasa untuk berbohong. Aku bersyukur, karakter ini pasti dimiliku anakku karena dibesarkan seorang Ibu sehebatmu.

Kamu tentu saja mengajarkanku begini: MENJADI ORANG TUA TERBAIK

Aku masih terkesima melihat perkembangan DeLiang setelah lebih dari 8 bulan kutinggalkan. Dia tumbuh menjadi seorang anak dengan karakter yang sangat kuat. Rasanya tidak ada kata yang mewakili seluruh kekagumanku kepadamu selain rasa cinta yang terus tumbuh. Rasa kagum yang tak pernah habis sampai kapanpun.

cropped-nikah.jpg

Baca lebih lanjut

Letter to my Love – 4

Bimisllah…

Dear Umi..

Jika ada yang bertanya tentangmu kepadaku, maka aku dengan yakin mengatakan kamu adalah salah satu manusia paling jujur yang pernah ku kenal.

Kamu mengajarkan kepadaku bahwa kejujuran adalah bukti dari kesempurnaan akhlaq seorang muslim. Sekecil apapun, sepahit apapun, kejujuran tetaplah yang utama.

Untuk itu cinta, jagalah kejujuranmu seperti perisai yang takkan pernah lepas dalam perang-perang para prajurit, meski engkau dalam keadaan terdesak, meski engkau dalam keadaan tertekan. Jagalah kejujuranmu, karena kuyakin ini menjadi saranamu menuju Syurga Allah. Tempat yang kita rindukan sama-sama.

Dear Umi..

Jika ada yang bertanya tentangmu kepadaku, maka aku dengan yakin mengatakan, engkau adalah Istri yang kuat.

Aku pernah berujar kepadamu, “Mungkin perlu ada khadimat yang membantu Umi di rumah..” Namun di luar dugaan umi menolaknya, dengan alasan yang aku percayai tidak akan mudah keluar dari Istri yang ditinggal suaminya lebih dari 15.000 Km jauhnya.

“Gak usah bi.. Nanti Umi jadi manja.” Baca lebih lanjut

Letter to my love – 3

Bismillah…

Dear kamu,

Hari ini pepohonan mulai gersang. Daun-daunnya yang menguning menutupi jalanan yang basah karena hujan malam tadi. Ada nafas yang sesak melihat ini. Melihat keindahan dunia namun serasa tak sempurna karena tak ada kamu di sini.

Hari berlalu begitu saja,

Indah.. Tapi tak bisa sempurna karena tak ada dirimu di sini.

Sekarang aku tahu, betapa berharganya kehadiranmu dan kehadiran buah cinta kita di sini. Sekarang aku benar-benar mengerti betapa jauhnya jarak membuat rasa ini begitu kuat. Rasa dan keyakinan bahwa aku akan menghabiskan seluruh sisa hidupku di bumi ini hanya denganmu.

Dear kamu,

Aku bahagia karena kamu selalu sekuat dulu, seperti yang kukenal. Bahkan sampai pada titik ini. Titik dimana segala kesabaran harus terkumpul dengan sempurna dalam diri kita, titik dimana rasa yang saling terpaut tak bisa kendur sedikitpun.

Photo0814

Baca lebih lanjut