Bismillah…
Kamu mengajarkanku begini: RENDAH HATI.
Jangan pernah menyombongkan dirimu atas apa yang kamu raih. Jangan pernah membiarkan dirimu terbang disapu keangkuhan karena pencapaian. Sombong adalah milik Allah. Kerendahan hati adalah milik para pemenang.
Kamu? bukan apa-apa. Belum apa-apa. Bahkan jika seluruh dunia mengatakan bahwa kamu adalah “apa-apa” janganlah kamu merasa ada apa-apa. Karena keangkuhan adalah hal yang paling mudah membuatmu tergelincir.
Aku tahu.. Aku sangat tahu, kata-kata semenarik ini tidak pernah engkau uraikan dari bibirmu yang jarang ternodai, tetapi kamu berkali-kali mengingatkanku untuk berpikir tentang semuanya. Bahwa keangkuhan adalah sikap yang tidak pantas, bahwa kesombongan bukanlah pakaian seorang muslim. Kamu mengajarkanku begitu.
Kamu juga mengajarkanku begini: JUJUR.
Jika Aku harus mencari orang paling jujur yang pernah saya kenal selama hampir 28 tahun hidupku di dunia, maka akan kujawab KAMU. Ya kamu. Kejujuranmu adalah hal yang benar-benar mengagumkan. Kamu akan mengatakan tidak jika memang tidak, dan akan mengiyakan jika memang benar. Bukan karena keras kepala, tapi lisanmu hanya tidak terbiasa untuk berbohong. Aku bersyukur, karakter ini pasti dimiliku anakku karena dibesarkan seorang Ibu sehebatmu.
Kamu tentu saja mengajarkanku begini: MENJADI ORANG TUA TERBAIK
Aku masih terkesima melihat perkembangan DeLiang setelah lebih dari 8 bulan kutinggalkan. Dia tumbuh menjadi seorang anak dengan karakter yang sangat kuat. Rasanya tidak ada kata yang mewakili seluruh kekagumanku kepadamu selain rasa cinta yang terus tumbuh. Rasa kagum yang tak pernah habis sampai kapanpun.

Baca lebih lanjut →