Bismillah…
Ia adalah pemuda yang tampan, tubuhnya tegap, luas pengetahuannya, menyukai sastra, terlihat dari banyaknya syair yang dikuasainya, dan tentu saja, Ia adalah orang yang TEGAS. Kuat dengan pendiriannya, teguh dalam keyakinannya, dan sangat kokoh dalam mempertahankan apa-apa yang dipercayainya.
Awalnya, saya mengira, sosoknya adalah sosok yang keras, sangat menyeramkan jika dipandang, dan bengis laksana algojo-algojo yang sering menjadi tukang pancung di berbagai tontonan kisah-kisah klasik yang intrik. Namun ternyata, saya memang bodoh. Bodoh karena baru mendalami dengan sangat dalam sosok beliau. Bodoh karena selama ini, waktu-waktu saya habis dengan bacaan-bacaan paper yang sering tak ada habis-habisnya. Padahal, bersama kisah-kisah mereka, yang akan selalu kita dapatkan adalah semangat cinta dan daya juang yang sangat besar untuk Allah, Tuhan mereka.
Kali ini, saya ingin berkisah tentang Umar bin al khathab. Seorang tokoh besar dalam Islam yang banyak memberikan keteladanan dalam kepemimpinan. Ketegasannya memang terkenal menakutkan. Sampai syetan-pun lari terbirit-birit jika Umar muali berjalan disekitaran mereka. Menurut saya. Umar dan Abu Bakar adalah gambaran dua karakter yang mampu membuat perjuangan dakwah itu begitu kokoh lagi kuat.
Jika umar adalah seorang yang tegas, Abu Bakar adalah manusia yang paling lembut hatinya. Jika Umar berbadan tegap dan besar, Abu bakar, meski tinggi, ia berperawakan kurus. Jika Umar sangat berani dalam mengungkapkan pendapatnya, meskipun berseberangan dengan Rasulullah. Abu Bakar adalah orang yang sangat mempercayai dan mengikuti apapaun yang Rasulullah ingini. Dua sikap berbeda yang menjadi pelengkap bagi sempurna-nya kepemimpinan Rasulullah SAW.
Umar bin khathab di gelar sebagai al-furqan, yaitu pembeda. Ia menjadi pembeda antara yang haq dan yang batil. Sering sekali perkataan-perkataan dan buah pemikirannya dibenarkan oleh Allah lewat firman-firman-Nya yang diturunkan melalui Rasulullah SAW. Kisah tentang Khamar adalah contohnya. Bagaimana beliau meminta Rasulullah SAW untuk segera memberikan hukum yang pasti tentang khamar kepada kaum muslimin saat itu. Pendapat beliau agar khamar segera di tetapkan sebagai sesuatu yang haram, akhirnya di benarkan oleh Allah dalam Q.S. Al Maidah ayat 90. Baca lebih lanjut